Dikisahkan oleh Ustadz Heri Nurdi, di sebuah Radio Silaturrahim, Am 720. Dari mesjid Nabawi yang mulia pesan ini disampaikan.

Tahukah kawan, Sebuah Pohon Thuba?

Pohon ini adalah sebuah pohon yang tumbuh di syurga yang amat sangat lebat.

Untuk melintasinya dari sisi sebelah kiri ke kanan lamanya 70 tahun.

Naungan rindangnya pohon Thuba ini ditempuh dalam waktu 100 tahun perjalanan.

Warna bungannya sangat indah dan banyak digunakan oleh penduduk syurga.

Buah-buahan yang tumbuh darinya beraneka macam rasa. Satu buahnya saja bisa menikmati oleh satu keluarga dan sanak keluarganya. Buah pohon Thuba bukan hanya anggur, tetapi mencukupi seluruh jenis buah-buahan yang dikenal maupun belum dikenal manusia di dunia ini.

Pohon Thuba ini tak pernah patah rantingnya, dan daunnya juga tak pernah gugur.

Daunnya bila bergesekan akan menimbulkan suara yang merdu.

Kebanyakan pohon di bumi, dahan dan rantingnya menjulang ke atas. Tetapi tidak pada pohon di akhirat, seperti pohon Thuba. Pohon Thuba, ranting dan dahannya menjuntai ke bawah. Beruntunglah orang yang dapat bergantung di dahan dan ranting pohon Thuba.

Bila orang memberi makan orang yang kelaparan, maka seperti bergpegang pada daun Thuba. Bila membantu kesulitan orang yang kesulitan, maka seperti bergantung pada daun Thuba. Demikian pula dengan membantu makhluk Allah keluar dari kesempitan, seperti bergantung pada daun Thuba. Dan seterusnya… Hingga pada saatnya Allah akan memerintahkan untuk dahan dan rantingnya naik ke atas dengan membawa semua orang yang bergantung di daun dan ranting pohon Thuba ini.

Maa-syaa Allah… Semoga kita semua tergolong orang-orang yang bergantung di dahan dan ranting pohon Thuba ini.

Wallahu a’lam.

Depok, 22 Maret 2022.