SALAH PAHAM (Tantangan Baru 67)
Anggie dan Utari pernah satu tempat pada satu sekolah yang sama. Anggie dan Utari awalnya sangat baik berteman. Hingga suatu ketika banyak kejengkelan demi kejengkelan yang ditimbulkan Utari. Tetapi Anggie tak pernah menggubrisnya. Tak cuma memberikan kejengkelan, kadang kesempatan-kesempatan penting yang semestinya Anggie bisa dapatkan dengan mudahnya direbut oleh Utari.
Utari punya watak yang buruk. Senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang. Kerjanya hanya ingin menjatuhkan orang. Kapan pun ada kesempatan, akan dipergunakannya untuk menjatuhkannya. Tak segan-segan dia memfitnah. Tak terkecuali untuk Anggie. Seringkali Anggie memperoleh fitnahnya.
Kata teman-teman mereka, Utari ini sampai berani-beraninya menggunakan ilmu halus, alias bantuan jin dan perbuatan khurafat lainnya.
Suatu hari Utari pergi meninggalkan Anggi. Perasaan Anggie biasa-biasa saja sepeninggal Utari. Tak ada rasa sedih sedikit pun, ditinggalkan orang sepertinya. Malah memberikan kebahagiaan. Orang pembuat fitnah dan penyebar kejelakan telah pergi. Malah lebih kondusif, tenang, dan damai.
Anggie orang yang mudah bergaul, dan dimana-mana temannya banyak.
Suatu hari Anggie ada serombongan tamu berkunjung ke tempat Anggi. Anggi mendengar kabar itu juga. Dan Anggi tahu persis tamu-tamu itu adalah teman-temannya semua. Buru-buru Anggi datang ingin menyambut teman-temannya itu.
“Hai… apa kabar, Erni… Apa Kabar Itaaa… Apa kabar Sinta…. ! ,” begitu sambut Anggi sambil cipika cipiki, sambil bersalam-salaman.
Setelah itu, Anggie diingatkan temannya, “Itu, satu lagi belum….”
“Oh iyaa… lupa. Hai Apa kabar Utari…!” kata Anggie tersipu malu. Tak sadar satu temannya belum disalaminya.
Kejadian itu, bagi Anggie adalah hal yang biasa saja. Maklum orang lupa. Tetapi tidak bagi Utari. Ini adalah bahan gunjingan yang bagus untuk memanas-manasi keadaan.
“Tuh… kan. Liat gak tadi… Salah aku apa coba, sampai dia gak mau salamin aku,” begitu Utari membuka pembicaraan gunjingannya.
7
Teman-teman yang lain, Erni, Ita, Sinta, Rudi, dan Handi awalnya biasa saja, menjadi terpancing juga dan mencari tahu mengapa demikian.
Begitulah, bagi orang yang dengki hatinya selalu ada saja pembicaraan buat menjelek-jelekan orang.
Wallahu a’lam. Tabik.
Depok-Sabtu, 8 Maret 2022.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar