WANITA HAID ITU BERUNTUNG

Yang tak boleh dilakukan saat haid adalah Sholat, Puasa, Thawaf, Berhubungan badan, Bercerai atau minta bercerai, dan Baca Qur’an. Mengenai Membaca Al Qur’an masih ikhtilaf. Menurut Imam Syafi’I dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, “Dibolehkan membaca Al Qur’an yang ada Tafsirnya, lebih banyak tulisan terjemah tafsirnya daripada tulisan Al Qur’annya.” Sedang menurut Imam Abu Hanifah, bila hendak membaca kitab-kitab Tafsir diwajibkan untuk berwudhu.

Banyak amalan dan kegiatan yang dapat dilakukan, yang terus mengalir pahalanya, meski dilakukan wanita saat haid. Yaitu, Pertama, mendengarkan pengajian atau orang yang mengaji, baik melalui radio maupun rekaman. Mempelajari ilmu pengetahuan juga diperbolehkan;

Kedua, Menjaga wudhu. Air yang mengalir dari wudhu akan menjaga diri dari hadats kecil, memberikan kesegaran dan tenangan, serta in-shaa Allah berpahala;

Ketiga, Tak mengerjakan amal itu, tetapi dianggap masih mengerjakan. Inilah yang dimaksud dengan membiasakan amalan yang sedikit, tetapi sering dilakukan. Meski dalam keadaan haid, masih tetap dihitung pahalanya;

Keempat, perbuatan dan pekerjaan diniatkan dengan niat yang baik. Jangan pernah engkau kurangi pahala, karena takdir-Mu. Konek-lah terus kepada Allah. Termasuk puasa, katakanlah, “Ini bukan kehendakku untuk tak berpuasa, oleh karena itu aku melaporkan niat ini kepada Engkau, yaa Allah.”;

Kelima, Do’a-do’a, zikir-zikir, dan istighfar semuanya dapat dilakukan dalam keadaan haid.

Perbanyaklah berdzikir kepada Allah. Meski dalam keadaan haid, tetap bangun pagi, melakukan wudhu, kemudian tetap berdzikir kepada Allah. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Setan mengikat di tengkuk kepala kalian saat ia tidur dengan tiga ikatan yang pada masing-masingnya tertulis, Malammu masih panjang, tidurlah yang nyenyak! Apabila dia bangun lalu berdzikir kepada Allah, maka satu ikatan lepas. Apabila dia berwudhu, satu ikatan lagi akan lepas. Dan apabila dia salat, satu ikatan lepas lagi. Sehingga di pagi hari dia dalam keadaan semangat dengan jiwa yang lapang. Namun jika dia tidak melakukan hal itu, maka di pagi hari jiwanya kotor dan dia menjadi malas." (HR. Bukhari no. 1142 dan Muslim no. 1855)

Keenam, bersedekah. Kegiatan bersedekah banyak sekali yang dapat dilakukan. Sedekah juga tak hanya berupa uang saja. Tetapi, memberi ilmu, mengucapkan ucapan yang baik juga bersedekah. Menyiapkan makan sahur dan saat berbuka juga sedekah. Bahkan amalan sedekah yang terakhir ini, memberikan pahala sama seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa.

Nah, tunggu apalagi? Tetaplah bersemangat mengejar pahala di Bulan Ramadhan.

Depok, 17 April 2022 (tant-80)