"Masih jauh dek?", merupakan pertanyaan yang selalu ku ulang setiap 15 menit pada adikku ketika adikku mengantarkanku melapor ke sekolah tempatku ditugaskan. Kami berangkat naik sepeda motor dari ibukota kabupaten menuju SMP negeri di sebuah kecamatan di Pasaman.

Sepanjang jalan pikiranku berkecamuk, di satu sisi aku bahagia dan bersyukur lulus tes CPNS, dan di sisi lain aku khawatir dengan daerah yang akan kutuju, aku sendiri di daerah yang tidak kukenal. Aku berharap tempat itu tidak jauh dari tempat adikku di ibukota Kabupaten Pasaman.

Setelah 2 jam perjalanan kami dengan kecepatan kurang lebih 40-50 km/jam, akhirnya kami tiba di Rao. Adikku sengaja tidak kencang membawa motor supaya aku bisa mengenali daerah yang akan kulalui bila hendak pulang ke Padang ataupun bila berkunjung ke Lubuk Sikaping. Setibanya di Rao ku pikir kami sudah sampai, namun adikku mengatakan kami masih harus melanjutkan perjalanan ke tempat yang kami tuju, "sebentar lagi kak, kita sudah dekat ke sekolah tempat tugas kakak", berusaha menghiburku.

Sepanjang jalan yang kami lalui, lebih banyak kebun karet di kiri kanan jalan, sedangkan rumah masih bisa dihitung. Kuperhatikan di sepanjang jalan belum ada lampu jalan meskipun tiang listrik telah berdiri menyambutku. Lumayan sudah ada listrik, hiburku dalam hati. Jalan yang kami lalui belum sepenuhnya di aspal, masih ada jalan tanah. Dan hingga kami sampai ke sekolah yang di tuju, tak satupun kami bertemu dengan angkutan umum, hanya beberapa sepeda motor yang sesekali lewat.

Setelah sekitar 45 menit kami sampai ke salah satu SMP di Kecamatan Rao Utara ini. Kecamatan ini hanya memiliki 2 SMP, yang jaraknya satu sama lain sekitar 18 KM. Sebenarnya pemandangan yang kami lalui sangat indah, ada sungai yang alurnya begitu indah, dan hamparan sawah yang begitu luas, namun aku tidak terlalu menikmatinya. Untungnya Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan staff TU yang saat itu kami temui sangat ramah, sehingga dapat mengurangi rasa takutku dengan suasana baru.

#kita sambung besok lagi ya,🙏🙏