Saroh Jarmin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PEMBELAJARAN BERBASIS AKTIVITAS DALAM MENGANALISIS NOVEL SEBUAH AKSI NYATA FILOSOFI PEMIK
Ilustrasi: Koleksi Pribadi

PEMBELAJARAN BERBASIS AKTIVITAS DALAM MENGANALISIS NOVEL SEBUAH AKSI NYATA FILOSOFI PEMIK

PENDAHULUAN

Seorang guru sejatinya adalah seorang penuntun yang mengarahkan muridnya menemukan jati dirinya. Dengan segala potensi yang dimilikinya, murid tetap akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya. Namun, jika guru mampu mengarahkan dengan sebaik-baik upaya yang dapat dilakukannya, tumbuh kembang para murid akan jauh lebih baik. Peran guru sebagai penuntun akan mengarahkan pada potensi terbaik yang dimiliki murid sehingga secara ideal akan menumbuhkan budi pekerti sebagai fondasi dalam kehidupan yang berbudaya dan menunjung nilai-nilai kemanusiaan.

Peran guru dalam menuntun itulah yang kemudian turut mengubah paradigma pembelajaran yang selama ini saya lakukan. Semua murid berpotensi. Mereka tidak perlu didikte. Guru cukup berperan dengan sebaik-baiknya sebagai fasilitator untuk memberikan ruang kepada murid berkreasi, bereksplorasi, berelaborasi, berinovasi, dan belajar sesuai dunianya. Ketika saya mampu membuat perubahan dalam pembelajaran, saya merasa sangat senang dan bangga dengan pencapaian hasil pembelajaran para murid saya. Ternyata kekhawatiran saya jika pembelajaran akan berlangsung tidak sesuai ekspektasi terbantahkan dengan antusiasme dan respons para murid selama pembelajaran.

Dalam upaya membuat perubahan dalam pembelajaran, saya tertarik untuk mengimplementasikan pembelajaran yang mengutamakan aktivitas murid atau yang dikenal dengan Pembelajaran Berbasis Aktivitas (PBA). PBA sendiri dapat diartikan sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan pada aktivitas murid secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang. Melalui PBA, para murid akan belajar secara mandiri dengan melakukan rangkaian aktivitas pembelajaran sehingga mampu menemukan pengetahuan baru sendiri. Selain itu, dalam PBA pun para murid akan belajar menyelesaikan masalah secara kontekstual. Mereka tidak lagi dibebani dengan menghafal banyak teori, akan tetapi bagaimana menemukan banyak teori melalui aktivitas pembelajaran yang dilakukan.

IMPLEMENTASI PBA DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS NOVEL

Gambar: Koleksi Pribadi-Definisi PBA

Implementasi PBA saya terapkan dalam pembelajaran Menganalisis Isi dan Kebahasaan Novel mata pelajaran Bahasa Indonesia pada murid kelas XII semester genap Tahun Ajaran 2020-2021. Berikut langkah-langkahnya.

a. Persiapan Pembelajaran

Tahap persiapan merupakan langkah pertama yang dilakukan yaitu berisi perencanaan dan rancangan kegiatan pembelajaran.

Pertama, saya menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP yang disusun mengacu pada kurikulum darurat atau kondisi khusus dan dirancang untuk bisa digunakan dalam kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring. RPP yang dimaksud dapat dilihat di sini: https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/250409-1621568459.pdf

Tahap persiapan yang kedua adalah saya memilih novel baru sebagai media pembelajaran. Melihat karakteristik para murid saya yang sudah remaja dan sebentar lagi akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, saya memilih novel Guru Aini karya Andrea Hirata. Kutipan yang saya pilih berisi perjuangan seorang anak gadis yang baru lulus kuliah dan akan menjadi seorang guru yang mengabdi di daerah pelosok. Selain temanya, bahasa yang digunakan dalam novel ini pun sesuai dengan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi saat ini yang mudah dipahami.

Tahap persiapan yang ketiga yaitu menyusun naskah PBA Menganalisis Novel. Naskah ini sebagai panduan bagi para murid dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran secara mandiri. Naskah ini akan menjadi bahan diskusi bagi murid untuk mengetahui dan mempelajari materi pembelajaran pada sesi diskusi melalui WhatsApp Group (WAG). Naskah PBA yang saya buat dapat dilihat di sini: https://docs.google.com/document/d/1KXl03PvlWRGRgvFNrxYzcazfrJMQByNp/edit#heading=h.gjdgxs

Tahap persiapan yang keempat adalah menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). LKPD ini memandu para murid untuk melakukan aktivitas penugasan secara mandiri dengan instruksi yang jelas dan dilengkapi dengan pedoman penilaiannya. LKPD bisa dilihat di sini: https://docs.google.com/document/d/1Fqfya33RxBznoF-QeoI3zlnEgXPa2I6U/edit

Gambar: Koleksi Pribadi-Persiapan dalam PBA

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran Menganalisis Isi dan Kebahasaan Novel dilaksanakan secara daring melalui WAG. Dalam pembelajaran ini, para murid diajak untuk membaca naskah PBA yang telah disediakan. Setelah itu, dipandu oleh guru, mereka berdiskusi mengenai hasil aktivitas pembelajaran mereka sesuai naskah PBA, yaitu membaca dan menganalisis kutipan novel Orang-Orang Biasa karya Andrea Hirata. Setelah selesai berdiskusi dan guru mengonfirmasi tentang pemahaman para murid terhadap materi pembelajaran, aktivitas berikutnya adalah mengajak para murid untuk menyelesaikan penugasan secara mandiri. Penugasan berupa menganalisis kembali isi dan kebahasaan novel yang dapat mereka kerjakan dalam bentuk tulisan word pada LKPD, infografis, peta konsep, poster, atau video tiktok. Hasil penugasan dikirimkan melalui WAG atau email. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, para murid kemudian melakukan refleksi dengan memilih salah satu emoticon yang disediakan guru. Emoticon yang dipilih harus mencerminkan dan menggambarkan perasaan mereka selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil refleksi menunjukkan bahwa para murid merasa senang, antusias, dan tertantang selama proses pembelajaran.

Gambar: Koleksi Pribadi-Proses Pembelajaran dalam WAG

Berdasarkan proses pembelajaran, tampak bahwa para murid dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Beberapa indikator menunjukkan bahwa naskah PBA memudahkan para murid belajar secara mandiri, LKPD yang disediakan sangat jelas dalam memandu para murid menyelesaikan tugas yang diberikan guru, dan pembuatan tugas dengan menggunakan aplikasi pada handphone untuk membuat infografis, peta konsep, poster, dan video tiktok lebih disukai daripada menggunakan cara manual.

Gambar: Koleksi Pribadi-Hasil Refleksi PBA

c. Hasil Pembelajaran

Pembelajaran berbasis aktivitas dalam menganalisis isi dan kebahasaan novel mampu memotivasi para murid untuk belajar secara mandiri dengan mudah, menyenangkan, dan lebih cepat dalam menyelesaikan penugasan yang diberikan. Beberapa murid yang selama ini relatif kurang aktif dalam pembelajaran konvensional pun menunjukkan antusiasme yang tinggi. Sebagai generasi digital, para murid lebih suka belajar dengan menggunakan gawai dan media sosial. Di sinilah guru berperan menuntuk para murid sesuai kodratnya. Bukan hanya kodrat alam berupa potensi yang bisa dikembangkan dalam diri mereka, tetapi juga kodrat zaman para murid sebagai generasi milenial yang hidup di dunia digital. Contoh hasil pembelajaran PBA berupa tulisan word dalam LKPD, infografis, peta konsep, dan poster dapat dilihat di sini: https://drive.google.com/drive/u/8/folders/1IFmjgpX6Ye_SOiNcv7qLCpsugWl3A7Bb dan contoh video tiktok dapat dilihat di sini: https://drive.google.com/drive/u/8/folders/1EiKj48r4V6L_UiH2A0WAffTGeGddhLVg

Gambar: Koleksi Pribadi-Hasil Pembelajaran PBA.

KESIMPULAN

Filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara menghendaki sebuah pembelajaran yang memerdekakan para murid dari cengkeraman peran guru. Artinya, guru bukan lagi sebagai penguasa yang dapat mengerahkan para murid sesuai dengan keinginannya. Dalam filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara, guru hanya bertugas menuntun para murid sesuai kodratnya. Pembelajaran yang dilakukan harus menjadi sebuah upaya yang mengutamakan kemerdekaan dan kebebasan para murid dalam belajar untuk mampu mencipta dan menumbuhkembangkan potensi yang dimilikinya. Guru hendaklah arif dalam memilih metode dan media demi kepentingan tumbuh kembang potensi yang dimiliki para murid.

Pembelajaran dengan pendekatan PBA dapat disimpulkan selaras dengan filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dalam PBA, para murid belajar secara mandiri dan memiliki kemerdekaan penuh untuk beraktivitas menghasilkan sebuah karya sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Guru memberikan keleluasaan kepada para murid untuk belajar sesuai kodratnya.

Gambar: Koleksi Pribadi-Kesimpulan PBA

TESTIMONI

Berikut adalah testimoni yang disampaikan oleh para murid saya setelah mengikuti proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan KD Menganalisis Isi dan Kebahasaan Novel dengan pendekatan PBA. https://drive.google.com/drive/u/8/my-drive

Gambar: Koleksi Pribadi-Testimoni

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post