Saryati

Lahir di Kulon Progo 10 Maret 1967, Sebagai guru di SMP Negeri 1 Sukaresmi mulai tahun 1989 sampai dengan tahun 2012. Pada Bulan Oktober tahun 2012 tugas pertam...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pembiasaan Dongkrak Penanaman Pendidikan Karakter
@Cugensa

Pembiasaan Dongkrak Penanaman Pendidikan Karakter

Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan mempunya tugasyang sangat berat yaitu mempunya tugas mendidik mengubah perilaku sikap siswa menjadi baik yang akrap disebutPenanaman Pendidikan Karakter.

Pendidikan Karakter sangat penting karena ada oembentukan karakter atau pembentukan jati diri. Sering menjadi pembicaraan umum bahwa" Anak-anak sekolah lagiengalami usia fase mencari Kati Diri" maka dari itu perlu penanaman karakter positifagar dalam jati diri tertanam karakter yang baik pula.

Usaha penanaman Pendidikan Karakter sesuai Permendikbud nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang terdiri dari Nilai Utama Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, dan Integritas terintegrasi dalam Pembelajaran, Pembiasaan serta Ekstrakurikuler. Penanaman Karakter ini selain tugas pelaku pendidikan di sekolah,  pendidikan di keluarga, lingkungan juga mempunyai peran penting pula maka  bersama-sama dalam mendidika anak sehingga mempunyai Karakter yang Baik dan Kuat.

Berdasrkan hal tersebut SMPN 1 Cugenang menerapkan PPK melalui Pembiasaan dan Gerakan. Prinsip yang kami jadikan dorongan adalah" Dari Pembiasaan yang lama kelamaan menjadi hebit, akan menjadi karakter dan karakter yang kuat akan menjadi budaya". Pembiasaan dan Gerakan tersebut adalah Pembiasaan yang berada pada ekstrakurikuler wajib Kepramukaan dan Bina Rohani, Infak dan Sodaqoh  (peduli dan berbagi), Budaya 5S, gerakan-gerakan dalam mendukung Pembiasaan itu yaitu Gerakan Sapa Pagi, Gerakan TSP, Gerakan Bebas Komiba. 

Pembiasaan yang terintegrasi dalam kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Bina Rohani maka ekstrakurikuler tersebut wajib dikuti oleh setiap siswa di SMPN 1 Cugenang. Budaya 5S tertanam juga di semua warga. Senyum simetris kanan kiri setiap berjumpa siapapun, sapa, salam, sopan, santun baik ke teman di lingkungan sekolaha maupun di luar sekolah. 

Gerakan untuk mendukung penanaman karakter pada siswa yang dijalankan secara terprogram, kontinu adalah "Sapa Pagi" secara rutin bergiliran guru serta Pengurus OSIS dan MPK. Gerakan TSP (Tahan buang sampah sembarangan, Simpan sampah pada tempatnya, Pungut sampah adalah sedekah) masuk lokasi sekolah langsung melakukan gerakan itu berlaku untuk siswa dan guru. Gerakan BEBAS KOMIBA ( Berantakan rapikan, Basah keringkan, Kotor bersihkan Miring luruskan, Bahaya amankan) gerakan ini dijalankan agar sekolah menjadi sekolah yang BRTT (Bersih, Rapi, Tertib, Teratur) Gerakan ini kami mengadopsi dari Daaut Tauhid. 

Pada tahun 2018 SMPN 1 Cugenang mewakili Kab. Cianjur untuk mengikuti lomba sekolah sehat ke tingkat Bakorwil III Jawa Barat. Pembiasaan dan Gerakan yang dijalankan dongkrak karakter siswa dalam kepedulian terhadap Lingkungan sekolah yg bersih, rapi, tertib,teratur, sehat. Gerakan tersebut menjadi Best Practice Pemenuhan Mutu pada Dtandar Kompetensi Lulusan Indikator Sikap Peduli terhadap bersihkan Lingkungan Sekolah. 

Teruslah gerakan itu dijalankan ya sahabat-sahabat di Cugensa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih ibu

06 Apr
Balas

Mantap

06 Apr
Balas



search

New Post