PENTIGRAF

Aku merapihkan meja kerjaku dengan tergesa. Merapihkan berkas yang masih berserakan diatas meja. Menumpuk beberapa buku tulis anak anak yang baru saja aku koreksi dan menyimpannya dalam lemari kelas. Menguncinya rapat dan memastikan kembali tidak ada sesuatu yang tertinggal di atas meja . Jarum jam telah menunjukkan pukul 16.00 . Sudah lewat satu jam dari jadwal kepulangan . Kuseret langkahku meninggalkan ruang kelas yang berada di lantai tiga paling pojok. Ada empat ruang kelas di lantai tersebut.

Aku melewati kelas sebelah . Sepi . Rupanya Bu Tari sudah pulang . Biasanya beliau berpamitan berpamitan kalau akan pulang duluan . Tak apa lah , mungkin beliau ada keperluan mendesak sehingga tak sempat berpamitan . Kulewati kelas berikutnya . Eh tumben Bu Irna dengan jilbab merahnya masih di kelas . Biasanya beliau paling duluan pulang . Mungkin masih ada pekerjaan yang belum diselesaikan sama seperti aku . Sambil tergopoh kusapa beliau “ Bu Irna, aku duluan yaah “ . Yang disapa sepertinya sedang khusuk sampai sampai tak berminat menjawab sapaanku atau bisa jadi memang aku yang tak mendengar beliau menjawab karena memang langkahku sedikit berlari . Entahlah

Bergegas aku menuruni anak tangga. Hingga kemudian saat aku menginjakkan anak tangga terakhir, aku dikejutkan dengan sosok yang bercakap cakap dengan Bu Ina dihalaman sekolah . Hanya berjarak 3 meter dari jarak pandang ku . Dan aku yakin tak salah lihat .

“ Bu Irna ... Loh .. bukannya tadi masih dikelas ? “ tanyaku setelah tepat disebelah Bu Irna.

“ Iiih .. aku sudah dari tadi turun kok Bu “ jawab Bu Irna

Wajahku pucat .

Lalu ? Siapa sosok yang tadi aku sapa diatas dong ?

Pamulang,30 Mei 2020