secha maktah

aku seorang kapiten mempunyai pedang panjang kalau berjlan prok prok prok...

Selengkapnya
Navigasi Web
pendosa

pendosa

Kematian itu pasti.cepat atau lambat kemtian menjadi kepastian yang tak dapat dihindari. Kematian adalh sebuah prose salami. Ia adaklah symbol ketidakberdayaan, titik akhir sebuah proses kehidupan. Fase dimana realitas tak dapat dibantah lagi , artinya dunia dan kebenaran yang diperebutkan tidak ada yang abadi, semua hancur, semua berakhir, semua dalam kedudukan yang sama dihadapan kematian , tak berdaya. Pada hakekatnya disadari atau tidak, segala yang ada didunia menuju prases kemusnahan, setiap yang lahir akhirnya harus mati, setiap yang di buat akhirnya harus rusak, setiap yang kuat pada gilirannya akan lemah. Begitulah seterusnya sunatullah berlaku, semua berujung pada kefanaan. Ada saat di pakai , ada saat disingkirkan . ada sat dibutuhkan ada saat disia-siakan, ada sat angkuhsombong dibanggakan , ada saat dihancurkan. Begitu aksioma kehidupanhanaya menunggu satnya, saat adadan saat tiada. Dari kenyataan ini hendaknya kita berfikir. Apakah artinya diri ini ? hanya makhluk yang mempunyai keterbatasan, kerbatasan usia, kesehatan , kekuatan dan lain sebagainya .pada dirinya ada fese-fase kelemahan yang tidak dapat ditolak. Karenanyatidak pantas pongah bila memiliki kekuasan,tidak pantas sombong saat di beri kelonggaran dan memiliki kebesaran. Ingat semua itu tidak langgeng, saatnya berkurang dan hancur, disinilah hikmah penting kenapa manusia harus merenungi segala apa ayang ada pada dirinya karena kehidupan ini fana , maka semua yang ada pada dirinyasemua semu, semua berkurang dan hancur, semua kenikmatan didalamnya semu fatamorgana , tidak kekal, pangkat isane minggat, donyo kenane lungo. Bila akita abelomba-lomba dan tenggelamdalam mencahari kepuasan dunia dan berlebih-lebihan mencaharinya kita hanya tertipu ,kita tidak mendapatkankecuali hanya kehancuran dan kesiasiaan( nasehat agama ). Hidup makin terasa sempit tidak memiliki ruang gerak dan waktu berfikir. Semua terasa pahit , sampai akhirnya aku dimuntahkan. Kapan aku bias memandanghidup sebagai kesempatan untuyk menebus dosa-dosa

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post