Seir Haidah Hsb

Seir Haidah Hasbuan, M. Pd. K. Lahir 22 Mei 1965 di Pematang Siantar. Mengajar dari tahun 1986 sampai sekarang. Tempat tugas di SDN Cipayung 02 Komplek Perwira ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bahtera yang Kandas
Gambar dari google

Bahtera yang Kandas

Bahtera yang Kandas-22

22 September 2022 @Cerber

#Tagur hari ke-86 menuju 365 tahun ke-2

Membuka Hati

Sindi meninggalkan rumah Resti dengan wajah ceria. Di langit sudah tampak sinar rembulan yang seakan menghiasi wajah Sindi. Rembulan mengingatkan Sindi dengan Lando saat mereka baru berkenalan. Kenangan itu tidak akan terlupakan. Namun rembulan kini sudah redup bahterah yang sudah berlayar kini telah kandas.

Sambil mengendarai motornya ucapan Resti terngiang di telinganya. Dia akan dikenalkan dengan paman Sindi.

"Hm, sebenarnya aku belum siap berkenalan dengan paman Resti.!" Namun, aku tidak mungkin lagi mengharapkan Lando. Dia sudah menikah, "gumamnya di hati.

Resti membuyarkan lamunanya yang bergerilya dia sudah sampai di rumah orang tuanya. Diparkirnya motor ke garasi.

Ibu Sindi yang sedang menonton TV, mendengar suara motor Sindi. Dia beranjak dari kursinya lalu berjalan membuka pintu.

"Krek," pintu terbuka.

Sindi memarkir motornya.

Dia pun masuk ke rumah dengan rasa letih. Setelah menyapa ibunya Sindi masuk ke dalam kamar. Dihempaskan raganya yang letih. Dipandanginya langit-langit kamar. Netranya yang semakin berat tidak bisa tertahan lagi. Akhirnya Sindi lelap dalam tidurnya. Saat dia bangun jarum jam menunjuk keangka delapan.

"Aduh lelap sekali tidurku," sindi bermonolog sambil meregangkan ototnya.

Dia keluar dari kamarnya untuk menemui ibunya.

Sindi melihat ibunya srdang duduk di ruang tamu.

Sindi menghampiri ibunya.

"Bu Resti ingin mengenalkanku dengan pamannya, bagaimana pendapat ibu?" Tanya Sindi lirih.

"Nak itu terserah kepadamu. Kamu sudah siap belum?" Ibunya balik bertanya.

Sindi sudah dua tahun menjanda kini dia membuka hatinya untuk berkenalan dengan paman Resti. Ibunya terlihat senang. Dia tidak ingin anaknya terlelap dalam kesedihan. Ibunya mendukung adal Sindi bahagia.

Bersambung....

Jakarta, 22 Semptember 2022

Salam literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

22 Sep
Balas



search

New Post