Mengapa Harus Berebut?

@Kolom

#Tagur 35

Sering kali kita mengalami ketidaknyamanan saat menghadiri pesta, bsik pernikahan atau syukuran.

Apa lagi pada acara tersebut makanannya dibuat resepsi, sehingga terjadi antrian panjang. Namun, sangat disayangkan ada yang tidak sabar dalam antrian tersebut. Penyebabnya ada dua kemungkinan.

Yang pertama sudah lapar sekali dan kedua takut tidak kebagian.

Pengalaman penulis yang sangat tidak nyaman antrian mengambil makanan di dua jalur. Tetapi yang lain datang membuat jalur baru, menjadi tiga jalur. Akhirnya menjadi ramai.

"Loh, kok jadi tiga jalur, harus kebelakang donk ikut ngantri," ucap seorang ibu yang antri di jalur dua.

Eh, malah jalur ketiga nyerobot masuk ke jalur dua. Seorang ibu tetiba mendorong lagi ke jalur dua, dengan gayanya berkata:" kami yang duluan baris kok saya diserobot," ucapnya sambil menyalip yang di depannya. Akhirnya ibu yang di depannya mengalah . Dari pada ribut dia mengalah saja. Ibu yang mengalah menjadi antrian paling belakang.

Bukan hanya soal antrian, yang antrian di depan ada juga yang tidak perhitungan. Dia ambil banyak makanannya hingga piringnya munjung, sementara yang di belang tidak kebagian. Yang mirisnya lagi makanan yang mengambil banyak ternyata tidak habis. Dengan enaknya dia menumpukkan piringnya ke piribg kotor bersama makanan yang tersisah banyak. Sementara temannya yang lain tidak kebagian makanan.

Itulah masalah kalau saat pesta atau syukuran dibuat prasmanan.

Lebih tertib kalau makanan dikotak.

Walau masih ada yang meminta jatah lebih.

Banyak diantara kita yang belum sadar akan hal-hal seperti itu.

Jakarta, 9 Nov 2023

Salam literasi