Seir Haidah Hsb

Seir Haidah Hasbuan, M. Pd. K. Lahir 22 Mei 1965 di Pematang Siantar. Mengajar dari tahun 1986 sampai sekarang. Tempat tugas di SDN Cipayung 02 Komplek Perwira ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjenguk Teman yang Sakit
Gambar dari google

Menjenguk Teman yang Sakit

17 November 2022 @Cerita Anak

#Tagur hari ke-141 menuju 365 tahun ke-2

Karya: Ardila Anjani Kelas 4

Menjenguk Teman yang Sakit

“Aduh hari sudah siang, pasti aku terlambat,” ucapku kaget.

Kubuka jendela kamarku, ternyata di luar masih terlihat gelap. Ternyata masih pagi, aku kira aku sudah terlambat. Udara pagi menyeruak masuk ke dalam kamarku. Kumanjakan wajahku dengan tiupan angin yang lembut. Kubiarkan rambutku yang teruarai panjang melambai-lambai.

“Uh, segarnya udara di pagi ini,” kataku sambil melambai-lambaikan rambutku.

Aku duduk kembali di pinggir tempat tidurku. Aku melantunkan doa kepada Tuhan mengucap syukur karena sudah menemani tidurku. Usai berdoa aku berdiri, kulangkahkan kakiku meraih handuk yang ada di jemuran kain di belakang rumah. Aku segera membersihkan tubuhku. Kugosok badanku dengan busa sabun mandi dengan merata. Kusampoi rambutku yang panjang.

‘Uh…. Segarnya, badanku pun wangi sabun mandi,” kataku sambil mengeringkan rambut basahku.

Kuambil baju seragam putih merah dan sepatu warior dengan tali panjang. Usai berpakaian aku sarapan pagi yang sudah disiapkan ibuku. Setelah sarapan aku berpamitan kepada ibuku.

“Bu, Dila pergi dulu ya, doakan Dila Bu,” pintaku sambil menyalami tangan ibu dan menciumnya.

Lambaian tangan ibu mengiringi langkahku menuju sekolah. Kupercepat langkahku agar sampai lebih awal. Sesampai di kelas ternyata teman-temanku sudah banyak yang datang.

“Selamat pagi teman-teman,” ucapku memberi salam.

“Selamat pagi Dila,” jawab mereka serentak.

“Dila. Kamu tahu tidak, ada teman kita yang sakit,” seru Lili sambil mendekati Dila.

“Belum, emang siapa yang sakit?” tanyaku penasaran.

“Puput yang sakit, katanya dia demam. Tadi Siska lewat dari depan rumahnya,” balas Lili.

Mendengar Puput sakit aku menjadi sedih, dia adalah sahabatku yang paling baik. Dia suka perhatian denganku. Saat pensilku ketinggalan, dia meminjamiku pensilnya. Semangat belajarku berkurang, pikiranku tertuju kepada Puput. Bel pulang sekolah pun berbunyi, kami pulang dengan tertib. Kupercepat langkahku, aku ingin menjenguk temanku Puput. Sesampai di rumah, aku berganti pakaian lalu makan siang. Ibu yang melihatku heran lalu bertanya!”

“Nak, ada apa denganmu, sepertinya kamu terburu-buru?” tanya ibuku heran

Aku menceritakan tentang temanku yang sakit dan aku ingin membesuk ke rumahnya.

“Bu, Dila pergi dulu ya!” pamitku sambil mencium tangan ibuku.

Aku pun bergegas melangkah menuju rumah Puput. Rumahnya tidak jauh dari rumahku. Ternyata rumah puput sudah pindah. Aku bertanya kepada tetangganya. Rumah Puput ada di dekat lapangan Bola. Setelah sampai aku ketuk pintu rumahnya yang tertutup.

“Selamat siang Tante, Aku Dila teman Puput,” ungkapku.

Tetiba pintu berbunyi,” krek.” Pintu terbuka. Ibunya ternyata yang datang.

“Permisi tante, aku mau melihat Puput, tadi di sekolah Lili memberi tahu kalau Puput sakit,” jelasku lirih.

“Oh, kamu Nak, Dila, silakan masuk Puput ada di kamarnya,” sahut Ibu Puput.

Aku pun melangkah masuk ke dalam kamarnya menghampiri Puput. Puput sedang terbaring.

“Hai Puput, gimana keadaanmu?” tanyaku sambil mendekat.

“Hai, Dila, ternyata kamu yang datang, terima kasih ya Dila, kamu sudah repot-repot datang melihatku,” balasnya.

Puput anak yang baik, dia tidak sombong, aku sangat senang berteman dengannya. Aku mengajak Puput berdoa, agar Tuhan menyembuhkan penyakitnya.

“Put ternyata kamu sudah pindah, kita tidak bisa lagi bermain sepulang sekolah. Rumah kita sudah jauh. Terima kasih Put sudah mau berteman denganku semoga kamu segera sembuh. Sesekali aku akan datang bermain bersamamu.”

Swasunting, Bu guru

Jakarta, 17 November 2022

Salam literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cernak keren bunda. Bs memotivasi anak unt berempati pd tmn. GBU

18 Nov
Balas

Penuh haru...saat anak punya kepedulian yang luar biasa. Sukses selalu... Bund.

18 Nov
Balas

Cernak inspiratif, Bu. Salam sukses selalu.

18 Nov
Balas

Terima kasih adminku tulisanku sudah tayang

17 Nov
Balas

mantap keren cadas... cernak keren menewen ... salam literasi sehat sukses selalu bunda Seir Haidah bersama keluarga tercinta

18 Nov
Balas

Keren Bun Cernaknya. Semoga selalu sehat dan sukses. Bun belom nulis ya ni hari. Saya sudah nulis tentang pertemuan kita loo.

18 Nov
Balas

Keren cernaknya. Semoga sehat selalu Bunda.

17 Nov
Balas



search

New Post