Kala semua mata menatapku penuh tanya, aku tetap melangkah sambil tersenyum pada mata-mata menatap tanpa jawaban. Kala bibir mencibir aku tetap melangkah dengan senyuman walau hati luka. kubalas sapa dengan sopan, dalam setiap langkah ada doa agar jauh dari kesombongan.

Tatapan dua pasang mata yang tak mampu kubalas, dua pasang mata menatapku penuh kasih, dengan harapan kekuatan selalu menyertaimu. tatapan dua pasang mata yang ingin kulihat sampai hembusan nafasku yang terakhir.

Kala kesulitan dalam membedakan mana kawan mana lawan, akupun tetap dalam lingkungan penuh hinaan dan cela. yang aku jaga hanya satu aku adalah guru. satu kata yang akan tetap kujaga dalam karakter pribadi yang lemah tapi tetap berjuang untuk tetap berdiri.

Kawan atau lawan mendorongku ke jurang, panutan memandang aku duri. aku berikan yang terbaik dari belakang layar. Pujian dan penghargaan untuk mereka yang didepan layar, ketika sang juara memegang piala, mata melihat layar putih tanpa beban. Sosok dibelakang layar tak ada arti

Alhamdulillah bisa memberikan yang terbaik tanpa tepuk tangan, tanpa pujian, keyakinan penuh SANG MAHA TAU pasti melihat setiap langkahku

Langit tak lagi mendung, hujan sudah berhenti, matahari mulai bersinar, tak ada lagi layar putih. semua nyata terlihat, jabatan, penghormatan, penghargaan datang, rasa syukur atas nikmat ini dengan selalu memberikan yang terbaik sebagai guru anak usia dini semoga semua langkaku ada berkah.