Tahun 2012 aku meninggalkan sekolah ini. Awal tahun ajaran baru 2017-2018 aku kembali ditugaskan disekolah negeri ini. Satu-satunya sekolah Tk negeri yang ada di kecamatan Lemito..

Kurang lebih 6 tahun aku mengajar kelompok usia 4-5 tahun. Aku teringat anak yang bernama Rizki. Rizki sejak diantar ibunya sampai waktu pulang menangis terus.

Sudah sebulan Rizki tetap tidak berubah akhirnya aku meminta pada ibunya untuk menyerahkan pembimbingan Rizki padaku selama Riski disekolah.

Melihat ibunya pergi Rizki menangis sambil membanting kursi. didalam kelas aku bercerita dengan mimik dan gaya yang lucu. anak-anak yang semula memperhatikan Rizki kini mulai tertawa mendengar ceritaku. Aku bercerita anak yang tidak cengeng yang konsepnya karangan bebas dengan gerakan-gerakan lucu setiap tokoh cerita.

Selama bercerita mataku melirik Rizki. pada pertengahan cerita Rizki tidak menangis lagi. tetapi masih duduk dilantai depan pintu kelas. aku tetap bercerita dengan gerakan lucu yang membuat anak-anak tertawa.

Diakhir cerita, kusampaikan pesan moral yang terkandung pada cerita tadi. Aku terkejut melihat Rizki duduk dibelakang temannya dan memperhatikan aku. Aku tersenyum padanya sambil menyampaikan aturan main untuk kegiatan hari ini.

Rizki bermain bersama temannya. Aku bersyukur walaupun harus jadi pelawak yang penting Rizki sudah mau bermain dengan temanya dan tidak menangis lagi.

itulah pengalaman terbaik yang kuingat saat aku kembali kesekolah ini. Kurela jadi pelawak demi anak-anaku yang manis.