Oleh : Hj. Septa Arfina, S.Pd

Hari ini saya akan bercerita tentang seorang anak yang pintar yang bernama Bilqis. Bilqis saat ini duduk di kelas 4 SD. Anaknya lincah, berani dan selalu penuh inovasi dalam kesehariannya. Bilqis selalu ingin tahu tentang hal-hal yang baru. Banyak yang ia kerjakan yang membuat ibu-ibu di sekolah terkagum sekaligus membuat geleng-geleng kepala.

Sekolah kami menggunakan aplikasi zoom untuk keberlangsungan pembelajaran jarak jauh, untuk itu setiap kali akan tampil, guru-guru sibuk menyiapkan materi pembelajaran. Ada yang membuat PPT, ada yang menggunakan youtube, dan berbagai model pembelajaran lainnya dengan menggunakan teknologi digital. Saat itu biasanya Bilqis akan memperhatikan semua yang sedang dikerjakan oleh para guru. Tak lama berselang Bilqis bisa juga membuat sendiri sesuai dengan keinginannya. Bilqis cepat menangkap pembelajaran yang berhubungan dengan internet.

Bilqis juga banyak mengerti berbagai aplikasi yang ada dalam HP dan tak jarang ia menggunakan aplikasi tersebut. Untungnya Uminya selalu memperhatikan apa yang sedang dikerjakan oleh Bilqis. Suatu hari Bilqis melihat Umi menggunakan Shopee untuk membeli sesuatu barang yang diperlukan. Saat itu Bilqis mulai berpikir, ternyata hanya dengan memesan melalui HP, kita bisa memiliki barang yang kita inginkan. Bilqis mulai tertarik dengan mengamati berbagai barang yang dijual di Shopee. Sampai suatu saat, Bilqis ingin memiliki sebuah botol minum yang bisa berbicara sendiri. Misalnya, kalau diisi air panas, maka botol minum tersebut akan berkata, “Panas”, kalau diisi air dingin, tempat minumnya akan berkata, “Dingin” dan lainya. Hal itu membuat Bilqis sangat tertarik. Tanpa memberi tahu Umi ia langsung klik pesan. Bilqis tersenyum senang.

Bilqis menunggu pesanannya datang. Ia tampak senang sekali. Ia akan memiliki botol minum yang bisa berbicara seperti manusia dan sudah berencana akan membawa botol minum itu ke sekolah. Saat memeriksa HPnya, Umi menemukan proses pembelian sebuah botol minum melalui HPnya. Umi bingung karena merasa tidak memesannya, ditambah lagi harga botol minum tersebut cukup mahal, yaitu 800 ribu dengan metode pembayaran COD. Umi langsung teringat Bilqislah yang terakhir kali menggunakan HPnya. Ternyata benar, Bliqislah yang memesan botol minum tersebut. Umi memanggil Bilqis dengan histeris. Umi, bingung bagaimana cara membatalkannya. Setelah dicek, pesanan sudah dalam perjalanan. Itulah Bilqis, yang belum mengerti, langsung pesan saja. Umi berpikir keras bagaimana mencari solusi untuk pesanan yang sudah dipesan Bilqis. Semoga ada yang mau membelinya atau mau dikembalikan ya Umi.

*

Salam literasi

Karawang, 9 Maret 2021