Setiawan Hidayat

Guru Produktif Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Gunungguruh Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Sehari-hari saya aktif mengajar dan berkebun di halaman rum...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kenapa Valentine Day Dilarang?

Kenapa Valentine Day Dilarang?

Pada hari Selasa tanggal 11 Februari 2020 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah menyampaikan surat edaran kepada seluruh Kepala Dinas Pendidikan Kota / Kabupaten dan Kepala Cabang Dinas seluruh Jawa Barat tentang himbauan untuk tidak merayakan Valentine Day. Dalam surat tersebut Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melarang agar seluruh peserta didik mulai dari SD hingga SMA/SMK tidak merayakan Valentine Day baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah dan meminta seluruh Kepala Sekolah beserta guru untuk dapat mengawasi seluruh peserta didiknya.

Himbauan yang berupa larangan tersebut adalah upaya dari Dinas Pendidikan Jawa Barat agar peserta didik agar terhindar dari kegiatan Valentine Day yang bertentangan dengan norma agama, sosial, dan budaya. Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama bahwa Valentine Day merupakan budaya Barat yang jauh dari nilai-nilai kebaikan. Sepintas memang terlihat bagus, Hari Kasih Sayang, tapi isinya jauh menyimpang.

Valentine Day merupakan ajang kemaksiatan yang dikemas dalam kalimat indah. Di hari Kasih Sayang tersebut ratusan bahkan ribuan remaja melepas keperawanan tanpa adanya ikatan yang sah. Di hari ini juga pesta miras dan obat terlarang tidak dapat terhindarkan. Satu hari yang penuh dengan keburukan. Ironisnya hal ini ditiru oleh kaum remaja di negara kita meski hanya sekedar memberi cokelat.

Spirit yang terkandung di dalam Valentine Day adalah kebebasan. Berawal dari sejarah Pendeta St. Valentine hingga seorang Dewi yang berzina dengan anaknya sendiri. Tidak ada kebaikan sedikitpun dari sejarah Valentine Day. Maka tidak heran jika kegiatan yang digelar di hari tersebut adalah kegiatan maksiat.

Budaya semacam ini jika dibiarkan terus-menerus akan menghancurkan generasi emas negara kita. Bayangkan, jika sejak remaja diracuni dengan kegiatan seperti ini, maka bagaimana masa depan negeri ini? Para pemuda penerus bangsa tidak memiliki pemikiran yang canggih untuk memimpin negeri. Pikiran mereka hanya bersenang-senang untuk memuaskan hawa nafsunya. Tidak ada sedikitpun pemikiran untuk membangun negeri. Na'udzubillah. Semoga saja remaja kita segera tersadarkan dari budaya sesat Valentine Day.

Oleh karena itu, melihat Valentine Day harus dengan pemikiran yang jernih sehingga dapat menembus hingga ke dalan. Jangan sekedar melihat balutan kata-kata indahnya tapi harus dilihat aktivitasnya. Jangan terbuai dengan rayuan-rayuan indah kemaksiatan yang begitu menggoda.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post