Idul Fitri merupakan momen yang sangat berharga bagi setiap orang. Saat dimana berkumpulnya seluruh sanak family yang terpusat disatu titik. Seluruh keluarga dari berbagai pelosok negeri hadir ke titik tersebut. Semuanya dalam bingkai silaturahim, menjaga ikatan darah keluarga yang diwajibkan dalam Syariah Islam.

Demi Idul Fitri bersama keluarga besar maka tak heran jika setiap tahun ada tradisi "mudik lebaran" yang hanya ada di negeri kita tercintah, Endonesa. Sebuah kebiasaan unik dan menarik bak burung camar yang sedang migrasi bahkan mungkin lebih dahsyat lagi. Bayangin aja, semua alat transportasi tiketnya ludes terjual. Jalur darat, laut, dan udara dipenuhi mesin-mesin pengangkut manusia. Luar biasah sekalih yah! Hehe

...

Disaat yang lain mudik, pak guru tidak. Sebaliknya rumah pak guru disinggahi murid-muridnya. Lebaran di rumah pak guru ternyata sama saja. Ketupat dan kuah daging menjadi menu andalan penyambut tamu. Idul Fitri memang selalu menghadirkan ketupat. Dimanapun ciri khasnya ya ketupat.

Namun demikian ada hal lain yang tidak ada di rumah orang lain. Di rumah pak guru ternyata begitu banyak inspirasi. Terlihat dari koleksi bukunya yang memenuhi isi rak buku hingga tercecer di beberapa meja.

Saat pertama kali masuk melewati kumpulan buku itu, tak sengaja terlihat sebuah buku dengan judul yang sangat singkat dan jelas "Guru adalah Ustadz adalah Guru". Belum sempat membukanya karena keburu makan ketupat. Namun, karena rasa penasaran yang tinggi, akhirnya bukupun dibuka bersamaan dengan dimakannya sepiring ketupat dan isinya.

Wah ternyata rasanya renyah. Buku itu terasa seperti kerupuk yang menemani sepiring ketupat, kebetulan saat makan tidak ada kerupuk. Mungkin nanti harus dibuat resensinya. Meskipun sudah lama, tapi isi bukunya masih relevan dengan aktivitas pembelajaran.

Lebaran di rumah pak guru memang sama dengan rumah lainnya. Tapi, tatkala memasuki rumahnya, seketika berdatanganlah inspirasi. Rumah boleh sama, tapi tidak semua rumah mendatangkan inspirasi.

Selamat Idul Fitri 1440 H. Taqabalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir batin.