Ketika otak sudah tak mampu menampung apa yang sedang terpikirkan, maka sudah saatnya untuk dituangkan. Iya, inilah aku yang dengan senang dan sukarela mencurahkannya ke dalam coretan kecil. Ketika diri sudah mulai bermanja dengan si pena ditambah suasana hening nan menenangkan, perlahan semua teramu dalam coretan manis. Menghias lembaran demi lembaran dengan hati, mencurahkan apa yang ada dalam benak diri disertai senyuman terkadang tetesan air mata. Rasanya begitu mantap dan memuaskan. Oleh sebab itu penting bagiku apa yang dinamakan coretan kecil.

Bagi orang lain mungkin apa yang aku lakukan sangatlah tak bermakna dan hanya membuang waktu saja. Namun tidak denganku, semua ini sangat sangat berarti untuk diriku. Bagimana aku harus berdamai dengan diri dan lebih menghargainya. Alloh telah memberikan jiwa ini agar aku lebih mawas diri, selalu mengingatNYA dan melaksanakan apa yang diperintahkanNYA agar kelak aku dapat menemukan jalan pulang dengan penuh rahmat.

Inilah aku, dengan segala keterbatasanku. Berusaha menerima dan menjalankan takdirNYA dengan sabar dan ikhlas. Aku tak memungkiri jika aku pernah jatuh dan terluka, terjun ke lembah hitam bahkan dengan sadar. Sesal pun hingga detik ini masih menghantui. Tak sedikit air mata yang terkuras karenanya. Namun aku tak mau menyerah, dalam hati aku bertekad untuk bangkit dan berdiri tegak meskipun tak sempurna. Aku mencari seribu cara agar dapat mewujudkan apa yang aku impikan. Dengan kesederhanaan, sabar dan keikhlasan kujadikan pijakan tatkala aku perlahan bangkit. Semoga Alloh senantiasa memberikan ampunan dan pertolongan untukku dan jiwaku. Amiin

coretanseviria

vee, 4/3/2022