Sevita Ridwan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
RAPOR ON-LINE, Siapa Takut?

RAPOR ON-LINE, Siapa Takut?

Rapor hasil belajar siswa diharapkan selalu bisa memberikan pelaporan hasil belajar bagi para murid beserta walimurid pada interval waktu yang telah disepakati bersama. Sangatlah wajar apabila ketika suatu perubahan yang esensinya menuju ke arah era yang lebih baik yaitu segala sesuatunya berbasis IT terlebih hal-hal yang berkaitan dengan penyebaran informasi, dalam implementasinya menemui banyak kendala atau lebih jelasnya meleset dari rencana, hal tersebut menjadi “polemik”.

Seperti yang kita ketahui bersama, setiap perubahan dalam setiap sendi kehihupan apapun pasti resisten dengan penolakan, terlebih trend dunia pendidikan kita sekarang yang memang di ajak untuk ber-evolusi secara cepat. Dalam suksesi kehidupan, siapa yang sanggup beradaptasi dengan perubahan, mereka-lah yang akan tetap berada di dalam sistim perubahan, tetapi kebalikannya andai tidak maka akan terlindas. Tetapi hal tersebut berlaku ketika sistim dan pelaku perubahan lebih dominan, jika kita berandai-andai semisal pelaku yang resisten terhadap perubahan ternyata jauh lebih besar dan mereka merasa nyaman berada dalam kuadran paradigma masa lalu yang dianggap sudah baik dan memandang sesuatu yang baru sebagai sesuatu yang konyol, sangat bisa dimaklumi jika butir-butir permasalahan baru selalu ada dan tidak pernah berhenti. Sehingga memang ibarat sebuah perusahaan besar yang sedang menawarkan produk baru, selain ada tim yang solid di dalam dan di luar, survey pasar yang valid, maka setiap fase perencanaan strategis pasti diperlukan analisis SWOT untuk mengevalusai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam setiap spekulasi produk yang ditawarkan. Jadi memang harus seperti itulah sebuah sistim berjalan, sampai pada pencapaian tujuan yang dimaksud.

Sebagai pelaku perubahan, selaku pendidik saya sangat setuju adanya sistim pelaporan hasil belajar on line, tidak masalah, selama ada juga feed-back yang cepat terhadap setiap persoalan yang dihadapi di lapangan. Tapi andai semua stag dan cuman berjalan di tempat, bahkan setiap persoalan hanya masuk “waiting list”, ya mohon maaf saja andai hal tersebut justru memberikan efek domino yang lebih besar terhadap resistensi perubahan yang semula diharapkan menjadi lebih baik. Jangan sampai sebuah produk yang ditawarkan membuat para guru, murid, dan wali murid resah dan gelisah.

Membaca situasi yang ada di Surabaya yang memang telah memberlakukan “rapor on-line” ketika pada pelaksanannya ternyata bermasalah seperti line yang padat, entry data yang sangat banyak, tidak tepat waktu, dsb., sebagai pendidik saya akan tetap berinisiatif memberikan rapor tertulis sebab ini juga merupakan prinsip-prinsip kompetensi guru yang harus dipegang yaitu konsisten, fleksibel, dan akuntabel. Tanggung jawab guru dan sekolah untuk konsisten memberikan pelaporan tepat waktu terhadap murid dan wali murid sehingga kredibilitas dunia pendidikan tetap terjaga. Fleksibel membaca situasi. Juga akuntabel, jangan sampai sekumpulan data yang semestinya segera diberitahukan kepada customer (murid dan wali murid) ditahan-tahan sampai muncullah keresahan dan ketidakpercayaan mereka terhadap dunia pendidikan. Tetap juga fokus memberlakukan rapor on-line, tapi kan setiap perubahan perlu waktu, jadi jangan juga diharamkan rapor tertulis, tidak jadi soal tugas guru lebih banyak, ikhlas untuk tetap ngawulo demi sebuah keyakinan nasib anak bangsa yang lebih berkualitas ke depan.

Sampai pada tahapan di mana rapor online berjalan seperti rencana maka rapor tertulis bisa diminimalkan penggunaannya bukan berarti dihapus total mengingat para walimurid di daerah juga belum tentu bisa mengakses IT dengan mudah, selain mungkin pengetahuan yang belum memadai, keadaan kondisi geografis suatu daerah harus jadi pemikiran, tidak selamanya setiap daerah tersebut memiliki signal akses internet yang bagus. Jadi efektif atau tidak memang sangat dipengaruhi faktor-faktor tersebut, sehingga sebuah keunggulan akan bernilai unggul jika bisa tepat sasaran.

Dalam transparansi juga patokan kriteria yang berlaku umum memang rapor on-line adalah sebuah terobosan positif ke arah sana. Adanya pembanding, juga adanya kontrol yang luas membuat dunia pendidikan akan siap dan tangguh dengan perubahan zaman dan tidak mudah alergi atau bahkan rentan sakit andai memang mau tidak mau harus berada pada sistim yang menuntut perubahan mindset dari para pelakunya. Di sisi lain, pihak pelaksana kebijakan ditutut cepat tanggap dan cukup handal memberikan alternatif solusi bukannya selalu menunggu sampai keos ketika persolan faktual dihadapi di lapangan. Sehingga seorang ahli memang harus ahli, seorang pakar memang harus pakar, tidak sekedar label. Inilah wajah pendidikan yang kita tuju sekarang, semua wajib “belajar” tidak terkecuali dan tidak ada pembenaran atau dalih terhadap ketidakmampuan, semua pihak dituntut untuk terus belajar.

#Isu 2014(Arsip Pribadi)#

Masih relevan-kah?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post