Tentang cinta

Suatu saat nanti Cinta tak menjadi berarti bila ia sudah menjadi buta akan kecintaan terhadap dunia yang fana ini. Bagaimana kisah rabiatul adawiyah yang menjadi bukti bahwa seorang hamba harus memiliki kecintaan lebih kepada Allah maha pencipta seluruh Alam dibandingkan kecintaan terhadap makhluk, materi dan dunia ini.

Sang d masif mensyairkan sebuah senandung seorang pria yang memuja kekasih impiannya sampai sampai ia tak rela akan rasa cinta itu sehingga hampir saja membunuhnya. Akankah kita menjadi penggila cinta buta. He..he.. mas jarwo dalam kesehariannya dengan sopo, pernah mengatakan bahwa cinta itu adalah sesuatu yang banyak diagung agungkan orang. Tapi sopo dengan keluguannya telah membuktikan bahwa ia cinta akan kesetiaan persahabatan menemani jarwo, yang menurut saya belum tentu dapat dilakoni oleh orang lain.

He..he.. lagi lagi ustad Abdul Somad pernah berkata dalam satu ceramahnya bagaimana ia menjadikan ibunya sebagai first lady dan istrinya second lady, dimana ini menjadi syarat sebelum pernikahannya. Wow bukankah ia menempatkan cinta itu benar sesuai dengan posisinya? Karena belum tentu diantara kita mau melakoninya.

Oleh karena itu Ali BIn Abi Thalib Radhiallahuanhu pernah berkata cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.

Dan pada akhirnya cinta akan banyak definisinya sebagaimana ia menganggap definisi cinta bagi dirinya. Ibarat ada 10 orang ditanyakan apakah arti cinta dan kita akan menjumpai 10 definisi tentang cinta. Diakhir tulisan saya ini saya mengutip dua pesan bijak dari buya hamka dan Abu Bakar Ashidiq.

dari Buya Hamka beliau mengatakan bahwa Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat. Dan pada akhirnya siapa yang merasakan ketulusan dari cinta kepada Allah, ia lari dari segala hal selain-Nya, dan meninggalkan semua yang disenanginya demi Dia yang dicintai (Abu Bakar Ashidiq Radhiallahuanhu)