perasaan Menjelang idul Adha, saya sering teringat dengan tradisi masyarakat Kudus yang berakar dari pesan Sunan Kudus kepada umatnya kala itu untuk tidak menyembelih sapi. Mengapa ada himbauan ini, padahal menurut ajaran Islam sapi halal disembelih? Karena sapi adalah hewan yang dihormati umat Hindu. Inilah yang disebut tenggang rasa, toleransi. Kesantunan dan kerendahan hati ini menjadi inti tuntunan dari tradisi yang masih dihidupi oleh beberapa kalangan di Kudus. Bagaimana anda menilai ibu-ibu yang berpose seperti ini?? Mungkin saja dipermukaan masalah akhirnya diselesiakan damai dengan materai, namun tetaplah tidak mudah mengobati luka umat yang menjadikan arca yang disucikan, yang diberi sesaji diperlakukan demikian.. Perbincangan tentang sopan santun tampaknya makin menurun dan ahlak sosial yang diajarkan jarang menyinggung hal-hal terkait keyakinan agama yang berbeda. Padahal sangat mungkin justru menyangkut hubungan dengan liyan ada banyak masalah karena kecenderungan orang menggunakan kacamantanya sendiri untuk menilai yang lain yang berbeda, terutama karena ada perasaan tinggi hati bahwa keyakinannya adalah terb aik . Di era banyak perbincangan tentang moderasi beragama, mungkin hal-hal semacam ini yang mestinya jadi contoh-contoh praktik buruk yang mungkin banyak terjadi tapi jarang disinggung. Seolah bila menyangkut perbedaan keyakinan lebih baik tidak dibahas, padahal itu sangat melukai... Bagaimana menurut anda