Sore lucu yang kualami bersamanya. Saat diumumkannya kepulangan dari anak anak pondok...membuat dia nelpon hampir sejam sekali😁... Dia tidak sabar ingin mendengar kabar kapan dia akan dijemput. Memang peraturan ditempatnya mondok setiap pulang harus ada keluarga yang menjemput, kecuali kepulangan menjelang lebaran dan liburan. Mereka biasanya rombongan bus atau kereta api.,

Setelah ada keputusan penjemputan dia, kuberi dia catatan yang dianggapnya perjanjian...setiap kubacakan satu persatu dengan semangat dia mengiyakan dgn kata "siap insyaallah ma!"

Sampai pada kalimat..."kamu akan dikarantina selama 14 hari... di kamar,tidak boleh keluar - keluar, mengerjakan daring di kamar, makan mama antar, hand phone hanya digunakan untuk belajar...dan mengaji" Bagaimana jawab dia? Tetap dengan semangatnya "siap insyaallah mah! Padahal aku kan sehat - sehat ajah Ma..."

"Tetap harus mama karantina dulu. Setiap hari jangan bilang bosan kalau mama semprot kamarmu pakai disinfektan buatan mama,setuju????"

"Siap...Insyaallah ma...."

"Setiap hari harus menghabiskan sayur yang mama buat untuk sarapan, makan siang atau makan malam. Susu dihabiskan, vitamin tidak boleh lupa". Tetap dia menjawab dengan semangat empat lima "siap insyaallah mah!"

"Jangan dekat - dekat ade adeny dulu" apa jawaban dia? "Terus aku gimana mau becanda sama Gama, Hanum? Tapi gak papa ... Yang penting bisa puasa lebaran ma mama papa, kalau sudah 14 hari aku bisa main ama Gama Hanum ya Ma...?"

Sederhana memang jawaban dia....jawaban dari seorang anak remaja yang emosional menunjukkan kegembiraannya ketika bisa berkumpul dengan keluarganya.

Maapkan mama...bukan mama jijik dengan kamu.... Bukan mama menganggap raga kamu sesuatu yang tidak baik.... Tapi mama harus menjaga kamu....adik adik kamu, uti kamu.... Itu bentuk sayang mama saat ini ke kamu...🙏🙏🙏