By : Shintia Deby

Kalian tahu apa itu muallaf? Yap benar.. muallaf itu orang yang baru masuk agama Islam, mereka itu masih suci seperti bayi yang baru dilahirkan, saat baru pertama kali masuk Islam. Dan kalian tahu, Aku pernah membaca sebuah cerita yang mengisahkan seorang muallaf. Sungguh sedih ceritanya, karena dalam cerita tersebut aku merasakan sensasi sendiri ketika membacanya. Kenapa aku menganggap cerita ini sedih? Baik akan aku ceritakan sedikit tentang cerita seorang muallaf ini.

Judul ceritanya adalah "Hujan". Pasti kalian bertanya-tanya kenapa judulnya hujan? kenapa bukan muallaf yang seperti penjabaran dalam ceritanya? Nah.. sama sepertiku yang awalnya juga bertanya-tanya tentang cerita ini. Hehe.. Karena rasa penasaranku yang besar akhirnya aku baca cerita ini, namun terlebih dahulu aku membaca prolognya, siapa tau aku menemukan jawaban dibalik judul ceritanya ini yang bikin penasaran. Nah.. setelah ku baca prolognya, aku bisa menyimpulkan. Bahwa dibawah rintikan hujanlah yang membuat Revan (muallaf) ini menyatakan cintanya pada seorang gadis yang tentunya mengajarkan ia banyak hal tentang Islam. Dan sang gadis itu adalah teman kelas dan teman sebangkunya sendiri. Akhirnya rasa penasaran ku semakin besar tatkala mengetahui isi prolognya. Oke dari sinilah aku mulai membaca slide demi slide cerita ini. Dan kalian tahu, hatiku terenyuh dan menangis kala membaca ceritanya. Bagaimana perjuangan Revan dalam memeluk agama Islam, sampai ibunya sendiri berkata tidak bisa membantunya lagi bila Revan mendapat kesulitan, bisa dibilang ibunya melepaskan tanggung jawabnya pada Revan saat setelah mengetahui bahwa Revan telah memeluk agama Islam. Sedih bukan, jika ibu yang kita cintai dan sayangi sudah tidak mau membantu kita lagi. Revan tentunya mengangis tergugu, bukannya karena dia menyesal masuk agama Islam, melainkan ia tidak sanggup melihat ibunya menangis terpukul seperti itu. Rasa bersalah menyeruak dalam dirinya, karena sebelumnya ia tak pernah melihat ibunya menangis seperti itu di hadapan dirinya, yang ia tahu ibunya adalah orang yang kuat dan tegar.

Dan yang membuatku merasa sedih adalah.. ketika ibu Revan meninggal dunia karena terjadinya pelebaran abnormal pembuluh darah di otak. Ya allah.. padahal baru saja Revan menyatakan kalau dia masuk Islam pada ibunya tadi malam, dan sekarang sosok sang ibu malah pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Sedih rasanya disaat ia membutuhkan penguat untuk dirinya dalam menjalankan hidup sebagai seorang muslim dan sekarang harus sendirian tanpa sang ibu. Kenapa Revan hanya bergantung kepada ibunya saja dan tidak juga dengan sang ayah? Baik akan aku jelaskan. Jadi karena sejak awal sang ayah tak pernah mengharapkan kehadirannya bahkan menganggapnya anak haram.

Hampir setiap harinya sang ibu dan ayah cekcok atau bertengkar tatkala membicarakan masalah Revan. Sungguh hal itulah yang membuat ia sedih dan akhirnya masuk ke kamar dan menyendiri, dan tepat saat ia sedang menangis, tiba-tiba suara adzan terdengar dari televisi. Ia pun merasakan sensasi kala mendengarnya, hatinya merasakan ketengangan dan terasa damai. Masyaallah.. sungguh ajaibnya suara adzan ini, bisa menggetarkan hati bagi siapa saja yang mendengarnya. Dan sejak saat itulah, ia pun terbiasa mendengarkan adzan setiap maghrib dengan cara sembunyi-sembunyi dari ayah dan ibunya. Baik hanya sampai disini yah.. cerita tentang muallaf ini yang bisa aku sampaikan. Jika kalian penasaran dengan kelanjutan ceritanya, silahkan baca cerita lengkapnya di aplikasi wattpad. Sekian terimakasih...