Shintia Deby

Aku adalah Shintia Deby, lahir di Bekasi, 26 Juni 1998, sejak kecil aku tinggal di Bekasi bersama kedua orang tuaku....

Selengkapnya
Navigasi Web
Semangat Pemuda

Semangat Pemuda

By : Shintia Deby

Hai.. sahabat, perkenalkan namaku Shintia, aku akan menceritakan sedikit kisah pemuda di tempat tinggalku, silahkan di simak ceritanya..

IRPANY (Ikatan Remaja Pengajian Nurul Yaqin). Yap.. itulah nama pengajian yang aku ikuti saat ini. Asal muasal terbentuknya IRPANY, karena ada salah satu remaja yang mengusulkan untuk membentuk nama itu di pengajian kami. Tentu aku dan teman-temanku tak merasa keberatan dengan nama itu, karena selain unik, sebutan IRPANY juga mempunyai nama yang berkesan di hati kami semua. Pengajian yang kami geluti saat ini diadakan setiap malam senin dan kamis. Meski sesibuk apapun aku dan teman-temanku, kami selalu menyempatkan untuk datang menghadiri pengajian. Bukannya tak apa, tentunya kami mempunyai alasan tersendiri. Karena selain untuk mendapatkan ilmu dunia dan akhirat, kami juga bisa menambah keakraban satu sama lain antar pemuda-pemudi yang berada dalam satu majelis pengajian ini.

Suatu ketika, pak guru yang mengajari pengajian kami memberikan usul untuk diadakannya maulid Nabi Muhammad SAW. Sontak kami pun setuju dengan usulannya itu. Karena kata guruku, semua pemuda yang berada dalam satu majlis pengajian itu termasuk anggota dalam acara maulid dan juga merupakan peserta dalam acara memeriahkan maulid tersebut, tentunya hal itu membuat kami semua merasa senang, terutama aku yang sebelumnya tak pernah berpartisipasi dalam acara maulid seperti ini.

Setelah berbincang sedikit akhirnya dibentuklah struktur untuk acara penyelenggaraan maulid tersebut. Dan kalian tahu, aku ditunjuk sebagai bendahara dalam acara maulid tersebut. Tanpa pikir panjang aku pun menyanggupinya. Dalam hati aku tekadkan, semua demi kelancaran acara maulid tersebut. Urusan pusing aku pikirkan belakangan, hehe..

Keesokan harinya tepatnya pada hari minggu, aku dan teman-temanku meminta dana di jalan. Yap.. kami duduk berjejer sambil sedikit merenggangkan jaring ikan ke arah pengendara yang hendak mengeluarkan sedikit rezekinya untuk dana maulid. Malu? Tentu, karena ini baru pertama kalinya untuk diriku, dan aku merasakan betapa lelah dan pegalnya seluruh badan karena seharian meminta dana, walaupun hanya duduk tapi rasa lelah itu pasti ada, mungkin karena cuaca panas yang terik hari ini, membuat rasa lelah itu semakin menjadi. Tapi, kami tak pantang menyerah, semua ini kami niatkan dalam hati untuk acara maulid. Hari demi hari pun kami lewati seperti itu. Sampai uang yang terkumpul sekarang berjumlah 13 juta dan masih kurang 12 juta lagi. Semoga setiap harinya pendapatan dalam meminta dana untuk acara maulid mendapatkan jumlah yang lumayan banyak, agar acara maulid tersebut dapat terselenggarakan sesuai yang diinginkan. Amin...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, kegiatan yang keren. Oke kamu hubungi ibu, untuk ikut partisipasi buat maulid. Mantul. Sukses selalu dan barakallahu fiik

19 Oct
Balas

Terimakasih bunda. Hehe.. insyaAllah bunda.. dan tetimaterim atas kunjungannya :)

24 Oct

Terimakasih bunda. Hehe.. insyaAllah bunda.. dan terimakasih sudah berkunjung di artikel saya :)

24 Oct

Keren Bun sukses selalu ya Bun Salam kenal. Sudah saya folow.

24 Oct
Balas

Terimakasih bunda.. salam kenal juga..:)

24 Oct



search

New Post