SHOLIHUL HADI Sag

https://www.gurusiana.id/user/activation/fc6c6de19b4648f5802e9c296d42a2bc...

Selengkapnya
Navigasi Web
Si Cornelis

Si Cornelis

𝗖𝗼𝗿𝗻𝗲𝗹𝗶𝘀 𝗱𝗲 𝗛𝗼𝘂𝘁𝗺𝗮𝗻 : 𝗝𝗮𝗹𝘂𝗿 𝗣𝗲𝗹𝗮𝘆𝗮𝗿𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗻 𝗔𝗸𝗵𝗶𝗿 𝗛𝗶𝗱𝘂𝗽𝗻𝘆𝗮.

𝗖𝗼𝗿𝗻𝗲𝗹𝗶𝘀 𝗱𝗲 𝗛𝗼𝘂𝘁𝗺𝗮𝗻 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗲𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗻𝗷𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗵 yang lahir di Belanda pada 2 April 1565.

Ia adalah penjelajah yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah untuk Belanda.

Cornelis de Houtman pertama kali mendarat di kepulauan nusantara yaitu di daerah Banten.

Keberhasilannya ini membawanya berlanjut ke ekspedisi-ekspedisi lain yang berujung pada praktik kolonialisme di Nusantara.

𝗔𝗪𝗔𝗟 𝗣𝗘𝗥𝗝𝗔𝗟𝗔𝗡𝗔𝗡

Pada tahun 1592 silam, Cornelis de Houtman dikirim oleh para pedagang Amsterdam ke Lisboa guna menemukan sebanyak mungkin informasi tentang kepulauan rempah-rempah.

Sepulangnya Cornelis ke Amsterdam, bersamaan juga dengan Jan Huygen van Linschoten juga kembali dari India.

Para pedagang ini memastikan bahwa Banten menjadi tempat yang paling tepat untuk membeli rempah-rempah.

Pada 1594, mereka pun mendirikan compagnie van Verre (Perusahaan jarak jauh) dan pada 2 April 1595, empat buah kapal berangkat meninggalkan Amsterdam.

Penyakit tersebut muncul hanya dalam waktu beberapa minggu setelah keberangkatan akibat kurangnya makanan. Dari situ, para kapten kapal dan pedagang mulai terlibat dalam perkelahian sampai beberapa orang terbunuh atau dipenjara di atas kapal.

Begitu kapal sampai di Madagaskar, tempat perhentian mereka, masalah baru yang lebih pelik kembali muncul hingga menyebabkan kematian lagi. Keempat kapal ini berlabuh di sana selama enam bulan dan kini Teluk di Madagaskar dikenal sebagai Kuburan Belanda.

𝗦𝗔𝗠𝗣𝗔𝗜 𝗗𝗜 𝗡𝗨𝗦𝗔𝗡𝗧𝗔𝗥𝗔

Setelah melalui berbagai rintangan, pada 27 Juni 1596, ekspedisi de Houtman berhasil tiba di Banten.

Para penduduk Banten awalnya menerima kedatangan de Houtman dan kawanannya dengan baik. Tetapi setelah beberapa tabiat kasar yang ditunjukkan awak kapal Belanda, Sultan Banten, bersama dengan petugas Portugis di Banten mengusir kapal tersebut. Ekspedisi de Houtman pun berlanjut ke pantai Jawa, namun begitu sampai di sana, kapal de Houtman justru jatuh ke tangan pembajak.

Mereka kemudian berlanjut berlayar ke Bali dan bertemu dengan raja Bali. Di Bali, de Houtman dan kelompoknya berhasil memperoleh lada pada 26 Februari 1597.

📌𝗔𝗞𝗛𝗜𝗥 𝗛𝗜𝗗𝗨𝗣

Dari perjalanan panjang tersebut, awak kapal hanya tersisa sebanyak 87 orang dari 249. Cornelis de Houtman sendiri wafat dalam perjalanan keduanya di atas geladak kapal di Aceh saat terjadi pertempuran dengan pasukan Inong Balee.

Pasukan Inong Balee adalah pasukan Gerakan Aceh Merdeka yang beranggotakan para perempuan. Pertempuran ini terjadi, karena de Houtman telah menghina Sultan Aceh. Cornelis de Houtman tewas di tangan Laksamana Malahayati, putri Sultan, dan pasukan Inong Balee.

Perjalanan ekspedisi mereka dapat dikatakan gagal, namun juga bisa dibilang berhasil bagi Belanda.

Sejak pelayaran pertama mereka, Belanda mulai berlayar kembali untuk berdagang ke Timur. Dalam waktu lima tahun, 65 kapal Belanda telah berlayar ke wilayah tersebut dan memulai penjajahan mereka, penjajahan Hindia Belanda.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post