sholikul Hardy Girinatakusumadihard

sholihul Hardi gurunatakusuma_ tukang pijat alternatif dan spiritual hubungi 082325958964...

Selengkapnya
Navigasi Web
kecerdasan Buatan

kecerdasan Buatan

Sejumlah profesi dan pekerjaan diperkirakan akan hilang karena digantikan oleh produk-produk kecerdasan buatan. Pekerjaan yang akan terkena terlebih dahulu adalah pekerjaan yang dilakukan berulang. Karena itu, pebisnis perlu melakukan adaptasi. Ketua Dewan Kerja Siemens AG Düsseldorf Jerman Mimon Uhamou di Jakarta, pekan lalu, di sela-sela seminar Labour 4.0: ”Ekonomi Digital dan Implikasinya terhadap Ketenagakerjaan”, serta CEO Bahaso Tyovan Ari Widadgo dan CEO Daily Social Rama Mamuaya di Jakarta, Selasa (2/5), mengatakan, implikasi penggunaan kecerdasan buatan yang masif akan mengurangi sejumlah tenaga kerja dan mengancam sejumlah profesi. Uhamou menuturkan, revolusi industri 4.0, lanjutan dari revolusi industri sebelumnya, menuntut operasi pabrik yang cerdas (smart factory ), pelayanan cerdas (smart service), dan produk inovatif. Setidaknya ada 15 profesi yang paling terkena dampak terhadap revolusi industri 4.0, antara lain operator mesin, perencana teknik, dan operator pemeliharaan. Tyovan juga mengingatkan, beberapa profesi akan lenyap ketika kecerdasan buatan makin masif digunakan, seperti akuntan dan operator pabrik, hingga beberapa jenis pakar yang akan digantikan dengan sistem pakar dalam kecerdasan buatan. ”Beberapa pekerjaan dokter dan wartawan mulai dikerjakan oleh sistem kecerdasan buatan. Editor media daring di AS telah digantikan sistem dengan kecerdasan buatan,” katanya. Forum Ekonomi Dunia (WEF) mengingatkan kemungkinan pengurangan jumlah tenaga kerja 5 juta orang sebelum 2020 sebagai dampak otomatisasi di dunia industri. Meski demikian, ekonomi baru ini akan melahirkan lapangan pekerjaan untuk 2,1 juta orang dengan syarat memiliki penguasaan teknologi yang tinggi. Rama Mamuaya mengemukakan, fungsi tugas yang berulang akan digantikan oleh kecerdasan buatan melalui otomatisasi. ”Posisi apa pun bisa terancam. Beberapa pekerjaan malah mulai dikurangi,” katanya. Sementara itu, Direktur Pinjam.co.id Teguh B Ariwibowo mengatakan, saat ini tenaga manusia sebagai penaksir harga barang masih diperlukan di salah satu produknya, yaitu gadai dalam jaringan. Akan tetapi, ke depan taksiran akan mengandalkan kecerdasan buatan. ”Kami masih mengembangkan algoritma agar taksiran harga barang oleh tenaga penaksir kami, taksiran daring, dan nilai sesungguhnya tidak terlalu jauh bedanya,” kata Teguh. Selain itu, tambah Teguh, pihaknya sedang mengembangkan big data dan kecerdasan buatan. Data yang dihimpun dan diolah tersebut bisa menjadi patokan bagi mitra usaha dalam melaksanakan kegiatan gadai daring dan peminjaman dana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post