sholikul Hardy Girinatakusumadihard

sholihul Hardi gurunatakusuma_ tukang pijat alternatif dan spiritual hubungi 082325958964...

Selengkapnya
Navigasi Web
prinsip otak

prinsip otak

Janggal Berbagai kejanggalan tentang kecelakaan dan sakit dialami Novanto terpapar terbuka ke publik. Jadi wajar jika publik menilai kejanggalan itu sebagai upaya menghindari proses hukum yang dihadapi. Prinsip dasar kerja otak adalah mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit. Itu membentuk perilaku dan kepribadian manusia. ”Tak ada orang sengaja mencari sakit,” ujarnya. Mereka yang sengaja mencari rasa sakit biasanya adalah orang yang ingin bunuh diri karena tertekan, di bawah pengaruh obat, atau dalam kondisi terindoktrinasi. Semua tanda itu tak tampak dalam diri Novanto. Karena itu, kecelakaan dan sakit yang dialami Novanto dinilai publik sebagai upaya menghindari rasa sakit, baik berupa kemalangan, kemiskinan, keterasingan, maupun hal tak mengenakkan lain, termasuk menghadapi proses hukum. Meski demikian, Taufiq menilai terlalu dini menyebut tindakan yang dilakukan Novanto demi menghindari proses hukum sebagai aksi konspirasi meski unsur pendukungnya terpenuhi. Terbukanya lubang informasi itu membuat teori konspirasi mudah berkembang. Hal senada diungkapkan Kepala Pusat Neurosains Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Jakarta Rizki Edmi Edison. Meski terlalu jauh menilai kecelakaan dan perawatan Novanto sebagai konspirasi, peristiwa itu menggugah kemampuan warga berpikir kritis. Kecelakaan yang dialami Novanto bisa jadi benar. Berbagai keterangan yang disampaikan pengacaranya juga bisa jadi betul. Namun, persepsi masyarakat yang diilhami informasi sebelumnya dan bisa jadi salah sudah telanjur terbentuk. ”Dalam menilai sesuatu, otak manusia kerap mengalami bias konfirmasi,” ujarnya. Bias itu membuat manusia selektif memilah informasi sesuai keinginan atau persepsinya, bukan soal benar atau salah. Kecenderungan memilih informasi yang disukai itu juga wajar mengingat banyak penjelasan terkait kecelakaan dan kondisi Novanto seperti tak logis, bahkan cenderung merendahkan akal sehat. Karena itu, publik berusaha mereka-reka berdasar logikanya apa sebenarnya yang terjadi pada Novanto. Energi besar Meski kesalahan memahami informasi kecelakaan dan kondisi Novanto bisa terjadi pada mereka yang mendukung atau menentang Novanto, tak pernah ada kebohongan sempurna. Tiap kebohongan diproduksi, seseorang harus membuat kebohongan baru demi menutupi kebohongan sebelumnya. ”Setiap kebohongan selalu memiliki celah,” kata Rizki. Karena itu, untuk membuat kebohongan besar, butuh energi besar, imajinasi tinggi, dan kecerdasan luar biasa. Sayangnya, orang kerap membuat kebohongan hanya menutupi satu celah dan tak menyadari celah lain siap terbuka saat kebohongan itu ditelusur jauh. Namun, membuat skenario kebohongan utuh tidaklah mudah. Saat berbohong, manusia akan mengalami cemas hingga mengganggu sistem limbik, bagian otak pengatur emosi. Terganggunya sistem limbik memengaruhi kinerja sistem kognisi di otak depan yang mengelola kemampuan berpikir kritis. ”Terganggunya sistem kognisi membuat upaya menutup kebohongan dengan kebohongan baru kerap tak sempurna. Padahal, otak bagian depan itu yang dipakai untuk menyusun skenario kebohongan,” kata Rizki

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post