Sifreni Mira Yusiana

Hello,... I am a four kiddos Mommy. I live in Pasirian Lumajang East Java. I teach English in secondary school, SMPN I Pasirian. Do you want to know me mo...

Selengkapnya
Navigasi Web
ADA APA DENGAN PERAYAAN TAHUN BARU?!

ADA APA DENGAN PERAYAAN TAHUN BARU?!

Dalam sudut pandang agama Islam sudah jelas bahwa perayaan tahun baru masehi bukanlah tuntunan Islam. Dalam buku “The World Book Encyclopedia” volume. 14 hal 237 disebutkan bahwa sejak abad 46 sebelum masehi, raja Romawi Julius Caesar menetapkan 1 Januari sebagai awal tahun. Orang Romawi mempersembahkan hari 1 Januari kepada dewa segala gerbang pintu-pintu dan permulaan waktu, Janus. Dan Januari diambil dari nama dewa Janus, dewa yang memiliki dua wajah, satu menghadap masa depan dan satu menghadap ke belakang. Sebagai orang Islam yang tahu sejarah awal mula tahun baru masehi, hendaklah kita tidak mengistimewakannya, membuat moment moment khusus apalagi sampai mengadakan ritual tertentu lalu merayakannya. Dalam hadist Rosul yang diriwayatkan oleh Abu Daud no. 4031, dan dishahikan oleh Albani disebutkan “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka”.

Tapi kenyataan yang ada sekarang sungguh kontradiktif, sebagian orang bahkan umat Islam selalu antusias menyambut dan merayakan tahun baru masehi yang jauh dari nilai-nilai Islam. Mulai meniup terompet, menyalakan kembang api dan petasan, konvoy, ngrumpi di kafe dan hura-hura yang tidak membawa manfaat sama sekali bahkan seringkali mendatangkan mudharat yang dibenci Allah. Kalau dicermati satu persatu, sedikit sekali dampak positif yang ditimbulkan oleh perayaan tahun baru;

1. Convoy

Konvoy dan turun ke jalan adalah aktifitas pertama yang dilakukan dalam perayaan tahun baru. Bisa dibayangkan bagaimana macetnya jalanan dengan kendaraan bermotor yang sebagian besar pengendaranya adalah remaja di bawah umur. Asap dan gas kendaraan bermotor berbaur dengan debu jalanan semakin menyempurnakan pekatnya polusi udara yang meracuni setiap paru-paru penghirupnya. Belum lagi mereka berkendara dengan ugal-ugalan, rnengganggu ketertiban jalan, macet di mana-mana, mengabaikan keselamatan sendiri dan orang lain. Akibatnya pada malam tahun baru banyak rumah sakit yang dipenuhi pasien korban kecelakaan lalulintas.

2. Gathering in a Spot

Berikutnya mereka akan berkumpul di tempat tertentu. Pada dasarnya berkumpul, saling mengunjungi untuk bershilaturrohim bersama keluarga, teman, handai taulan dan kerabat adalah sangat dianjurkan oleh Islam. Banyak sekali dalil yang menjelaskan keutamaan bershilaturohiim; antara lain dapat melapangkan rizki dan memanjangkan umur. Apalagi shilaturohim diikuti kegiatan positif lainnya. Tapi berkumpul untuk merayakan tahun baru yang sedang massive saat ini adalah berhura-hura. Kafe, puncak, pantai dan taman kota adalah spot yang paling diminati. Apalagi ada konser musik yang menemani semalam suntuk. Bisa dibayangkan apa yang terjadi kemudian, sampah-sampah berserakan, lingkungan nampak berantakan, kumuh dan tidak tertib. Belum lagi prilaku negatif muda-mudi. Berita meningkatnya penjualan kondom yang dikosumsi sebagian besar oleh para pemuda adalah menjadi lumrah tiap tahunnya. Tahun baru menjadi ajang free sex., beredarnya narkoba, miras dan kisruh disana-sini. Maa syaaAllah, tidak bisa dibayangkan potret generasi masa depan bangsa ini kelak bila hal seperti ini terus terjadi.

3. Ritual in Zero

Adalah ritual tepat jam 12. 00 malam atau jam ke nol, yakni moment penting yang ditunggu-tunggu. Tradisi pergantian tahun ditandai dengan menyalakan petasan bersahutan ke udara dan membunyikan terompet yang memekakakan telinga. Lalu langitpun nampak indah dipenuhi kilatan-kilatan cahaya penuh warna. Mereka tidak sadar telah menyumbangkan berjuta ton karbon berbahaya yang mencemari udara. Sungguh perbuatan yang sia-sia dan merugikan. Ribuan bahkan jutaan rupiah yang dibelanjakan untuk hal yang sama sekali tidak membawa manfaat dan hanya untuk kesenangan sesaat, bahkan merusak kelestarian alam dan membahayakan nyawa manusia.

4. Forgetable Sholat

Setelah semalam suntuk begadang, maka sebagian umat Islam yang merayakan tahun baru lalai melaksanakan sholat karena lelah dan ketiduran hingga tiada beban meninggallkan ibadah wajib yang harus dikerjakan. Padahal meninggalkan sholat adalah dosa besar yang lebih besar dari dosa besar lainnya. Al Dzahabi dalam AL KABAIR (Dosa Besar), Ibnu Hazm-rahimahullahu- berkata “tidak ada dosa serta kejelekan yang paling besar daripada dosa meninggalkan sholat hingga keluar waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan” (alkabair, hal 25).

Sebagai umat Islam, mari kita menjalani pergantian tahun biasa saja laiknya hari-hari sebelumnya. Tak perlulah muhasabah diri dikhususkan di malam tahun baru, karena instropeksi diri bagi muslim adalah setiap saat dan setiap waktu. Apalagi ikut-ikutan merayakannya. Umat Islam sudah mempunyai dua hari raya yang disyariatkan untuk dimakmurkan dan dirayakan yaitu Iedul Fitri dan Iedul Adha. Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, “ketika Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, (penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata “aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Iedul Fitri dan Iedul Adha (hari nahr).(HR. An nasai no. 1556 dan Ahmad 3:178).

Sebagai orang tua dan pendidik, mari kita jaga dan pahamkan anak dan anak didik kita untuk tidak terjerumus dan ikut-ikutan melakukan perbuatan yang menyelisihi ajaran Rasulullah. Karena apapun yang tidak didasari oleh ajaran agama tidak akan pernah mendatangkan kebaikan. (Wallahu a’lamu bishowaab dan Hanya Allah yang memberi Taufik dan Hidayah)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

luar biasa. keren banget artikelnya

31 Dec
Balas

Aaamiin, semoga pujian ini tidak hoax. Dan jadi motivasi saya tentunya, Suhu

31 Dec



search

New Post