Sih Wijayati

Guru kelas di sebuah sekolah dasar. Gemar membaca cerpen dan novel. Cita-citanya sejak remaja ingin menjadi penulis dan ingin mempunyai buku karya sendir...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menepis Keraguan
Dokumen foto pribadi

Menepis Keraguan

MENEPIS KERAGUAN

02 Jan @Cerpen

MENEPIS KERAGUAN

Bagian 2

*

Cuaca cukup cerah siang ini. Kulirik angka jam digital yang tertera di kepala motor metik yang kukendarai, ‘’jam sebelas’’ gumamku. Berarti sudah satu jam lamanya aku berkendara. Sepedo meter menunjukkan angka empat puluh lima. Ya, aku memang tidak bias memicu kencang laju motorku karena jalan cukup bergelombang.

“Kita udah sampai mana, Mah?’’Tanya putraku.“Desa Pematang Kabau”jawabku singkat. Aku harus fokus nyetir supaya tidak tergelincir bebatuan aspal yang keluar karena jalan telah rusak. Sesekali aku toleh kanan kiri untuk sekedar membandingkan keadaan sekitar satu setengah tahun lalu.

Tiga jam telah berlalu. Dan telah terlampaui beberapa desa. Tapi aku tak ingat urutan desa apa saja namanya. Ah, bagiku tak pentinglah aku tau nama desanya, yang terpenting adalah perjalanku lancar tanpa kendala, hehee.

Simpang Pauh. Ada kelegaan tersendiri setelah sampai ditempat ini. Daerah ini sebagai penanda bahwa perjalanan jalan bergelombang berbatu dan semak belukar telah usai. Didepan disambut jalan aspal hitam nan halus menawan.

Sebelum kutambah laju kecepatan motorku, kulirik tanda bensin didepanku. “Masih ada empat garis’’ pikirku. ‘’Lumayan irit motor kita ya, Dek’’ kataku pada putraku. Padahal terakhir aku isi full sudah beberapa hari yang lalu, memang si saat aku bawa tadi pagi baru terlihat hilang satu tanda garis. Bisanya kalau di isi full tanda garisnya ada enam.

#Bersambung kebagian 3#

Bunga Antoi, Merangin 02 01 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

12 Feb
Balas



search

New Post