Silivester Kiik

Guru dan Penulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mutiara Kecil dan Gubuk Hening Tanpa Kata

Mutiara Kecil dan Gubuk Hening Tanpa Kata

1//

Di gubuk kecil yang hening,

dengan tubuh mungilnya,

kini makin terkikis terik,

rautnya setengah pucat,

kaki pincang ditekan hujan musim ini,

hingga tak lagi ada mezbah,

tempat menyimpan seribu makna kata.

2//

Lorong-lorong labirin makin korupsi,

pada diri yang tak kaya seperti negeri seribu bintang,

yang agung, bermartabat,

bermahkotakan pelangi di cakrawala,

dan emas, permata,

yang menjalar dari tempat segalanya bernapas.

3//

Aku yang kini tanpa kata,

dikurung api-api ketakberdayaan,

dengan sebatang lilin,

yang hampir padam dikurung malam.

4//

Dewi bulan,

berdosakah dirimu,

jika datang tepat waktu,

menatap kisah sengsara ini.

5//

Ya, Bapa,

mutiara kecilmu telah jatuh dalam kebinasaan,

datanglah!

di tempat kecil ini,

tempat segala cinta: bercerita dan berdoa.

//Atambua-NTT, 14 Juni 2020 - pukul 19.00 wita//

: catatan tempat segala hening.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post