silmi martini

Saya hanya seorang guru biasa . Belum ada prestasi yang berhasil saya ukir . keinginan saya hanya berusaha agar ilmu yang saya sampaikan bermanfaat buat g...

Selengkapnya
Navigasi Web

Terbebas dari Berkata Bohong

Hari menjelang senja ketika aku sedang menggarap setrikaan yang sudah menggunung. Sambil mendengarkan radio kesayangan kugerakkan tangan ini melindas pakaian -pakaian kusut yang tak tersentuh seminggu ini . Ica , putri tercinta terlihat lelap memeluk boneka kesayangannya . Sayup - sayup terdengar alunan suara tukang roti, "Roti ... Roti ... roti hangat". Ahh cepat - cepat kumatikan radio dan kucabut stop kontak setrika. Pintu kontrakan segera kututup dan kukunci . Segera kumasuk kamar . " Bang, roti ! terdengar suara Mbak Yuni tetangga sebelah memanggil tukang roti . " Duuuhhh kenapa Mbak Yuni beli roti siiih padahal kan dia selalu bilang nggak suka makan roti. "Aku tuuuh nggak suka makan roti Mbak Asti , nggak nendang kalau makan roti masih berasa laper ,sayang duitnya mending beli beras " Ujarnya tempo hari . "Bang , ada rasa apa aja tohhh rotinya? " "Ada banyak bu , rasa coklat , strawberry , blueberry ,mocca ,keju ,nanas , kelapa, ... Banyak dehh bu tinggal pilih." "Hmmm ...rasa abon ndak ada tohhh Bang...piye iki anakku si Bagas pengen roti abon jeeee, itu lhooo Bang yang kayak dijual di mall - mall itu , apa ya namanya brett ...brek ..tok." "Ada buuu jangan khawatir ...ahhh ibu tau aja roti saya yang paling laku ya ... " Si Abang roti langsung menjawab. " Ahhhh kenapa si Abang roti lama banget siihhh ...di depan " omelku dalam hati . " Ya sudah Bang ,saya beli abon dan keju ya" suara Mbak Yuni terdengar lagi." Alhamdullilah akhirnya selesai juga ,aku bersyukur. " Neng....beli roti nggak ? " suara Abang roti seakan jelas terdengar di depan petakan kontrakanku. Waduuhhh gawat....gimana ini pikirku panik. Kupandangi anak semata wayangku yang terlihat menggeliat.Kucoba tuk mengipasi tubuhnya yang terlihat berkeringat. Kuberdoa semoga anakku tak terbangun.Sebelum tidur tadi Ica memang berpesan untuk dibelikan roti abon kesukaannya. Aku hanya bisa mengiyakan saja tak tega rasanya untuk menolaknya. "Tidur kali si Ica ,tadi siihh saya lihat ibune lagi gosok." "Wahhh...padahal si neng Ica paling suka roti abon bu." Abang roti menyahut kembali. "Ya Allah semoga si Abang roti segera pergi dan Ica tidak terbangun" kuberdoa sambil terus mengipas tubuh kecilnya. Ica memang paling tidak suka kalau kegerahan. Si Abang roti pun berlalu sambil terus berteriak. Alhamdullilah si Abang roti pun berlalu dari kontrakanku dan tak terdengar suaranya lagi. Kuberdoa semoga nanti suamiku pulang membawa uang dari mengojek. Aku takut anakku meminta tuk dibelikan roti abon kesukaannya padahal tak ada uang sepeserpun di dompetku. Uang gajiku sebagai guru honor di SD Negeri sudah habis seminggu yang lalu. Uang gaji yang dibayarkan tiga bulan sekali jika dana BOS turun.

“Bundaaaa…. aku mau roti abon” Ica menggeliat dari tidurnya. Ya Allah apa yang harus aku katakan pada buah hatiku ini. “Ehh , anak Bunda sudah bangun , ayo kita mandi dulu ya .. “ kucoba mengalihkan permintaannya. Buah hatiku menuruti ajakanku untuk mandi dan berharap ia lupa dengan roti abonnya.

“Assalamulaikum … Bundaaaa.. , Icaa.. kok pintunya dikunci.” terdengar suara suamiku di depan rumah. Oh aku lupa tadi aku mengunci pintu dari dalam. Segera kubukakan pintu dan meninggalkan Ica di kamar memakai bajunya sendiri. Aku memang sudah membiasakan Ica untuk memakai baju sendiri di usianya yang menjelang empat tahun ini.

Setelah Ica berpakaian , ia menghambur ke pelukan ayahnya. “ Ica … tau tidak ayah membawakan oleh –oleh apa?” tanya Ayahnya sambil mencium pipi putri kesayangannya.

“Apa Ayah?’ tanya Ica dengan manja. “Ayooo coba tebak?” tanya Ayahnya iseng sambil mencubit hidungnya dengan gemas. “Tengahnya ada lubangnya” pancing suamiku.

“Ica tau… Ica tau pasti donat kesukaan Ica.” Jawab Ica lantang.

Ayahnya mengeluarkan sekotak donat yang juga merupakan kue kesukaan Ica. Putri kecilku memakannya dengan lahap. Alhamdullilah aku bersyukur dalam hati. Ica melupakan roti abonnya , digantikan dengan donat yang lezat dan akupun tidak harus berbohong kepada Ica.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post