silpanus

Menulis di blog & website [email protected] www.sman1danausembuluh.sch.id ...

Selengkapnya
Navigasi Web
ada

ada "RINDU" dimatanya

Matahari pagi beranjak perlahan menuju tengah hari, selasa 02 Oktober 2018 ini. Di mana orang orang terjaga dengan berbagai aktivitasnya masing masing, tengah berupaya memberikan diri menjadi bernilai bagi orang lain walaupun belum menjadi orang yang sukses. Yah, merujuk kata kata dari Albert Einstain “Cobalah tidak untuk menjadi orang yang sukses, melainkan berusaha untuk menjadi manusia yang bernilai” mungkin banyak menimbulkan persepsi kita yang beragam untuk memaknai kalimat itu. Namun yang pasti, sebagai seorang pendidik (Guru) tentunya kita ingin sekali melekatkan diri menjadi yang “bernilai”.

Tepat di hari ini, dalam sebuah kunjungan yang di laksanakan oleh Puskesmas Danau Sembuluh dalam misinya untuk mensosialisasikan pencegahan kaki gajah program pemberian obat masal pencegahan kaki gajah (POPM), beberapa orang guru berkenan memenuhi undangan untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Beberapa peserta didik juga ikut dilibatkan untuk mengetahui program yang di sampaikan oleh pihak kesehatan.

Dalam sebuah kesempatan tanya jawab, seorang guru yang pada dirinya melekat semangat seorang Guru Garis Depan (GDD), biasa di panggil dengan pak Hidayat, atau pak Dayat mengajukan sebuah pertanyaan. “Nama saya Hidayattulah, yang sedikit ingin saya tanyakan adalah, adakah kasus atau kejadian, jika seseorang tidak meminum obat kaki gajah itu terkena penyakit itu, atau sebaliknya, setelah meminum obat itu? di pastikan tidak terkena penyakit tersebut, soalnya ini sehubungan dengan diri saya sendiri, siap atau tidak untuk meminum obat tersebut terima kasih?”. Katanya dengan senyum khasnya. Ia pun mendapat jawaban dari petugas kesehatan yang memberikan informasi tentang Filariasis tersebut.

Dari sudut pandang yang lain, aku melihat sosok guru ini merupakan salah satu guru yang memiliki “Nilai”. Sebagai seorang guru dan juga pembina OSIS, bahkan termasuk dalam TIM KESISWAAN, ia sudah memberikan yang terbaik bagi sekolah. aktivitas yang membuatnya membaur dalam kegiatan kesiswaan benar benar di lakoninya dengan tulus, berbagai perlombaan telah di kawalnya untuk mendampingi para peserta didik, bahagia bersama karena berhasil meraih prestasi, dan juga sedih bersama ketika timnya kalah dalam pertandingan.

Terkadang ia seringkali menunjukkan rasa “RINDU”nya kepada sang buah hati, anak sulung, putranya yang masih kecil di tempat yang jauh bersama istrinya, yang bekerja juga sebagai GGD. Walaupun hanya melalui sebuah potongan ficture di postingnya pada media social, agar sang anak juga mengerti bahwa dirinya, adalah sosok ayah yang ber “nilai” bagi dirinya, yang saat ini tengah dalam pengobatan juga oleh istrinya itu. Ya, “we don`t know what he feels right now”.

Semangatlah GGD, semoga hari hari depan selalu menjadi lebih baik.!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post