Merdeka adalah hasil dari sebuah usaha, perjuangan bahkan pengorbanan dari seseorang ataupun sekelompok orang. Bagaimana proses dan lika-liku dalam meraihnya, pada akhirnya akan memberikan kepuasan tersendiri jika sudah tercapai. Merdeka setiap orang memang berbeda-beda, namun semuanya akan setuju kalau itu memang harus diperjuangkan. Jika kita diam tanpa melakukan usaha apapun semuanya tiada guna dan menjadi sia-sia.

Bagiku merdeka itu gak perlu mikir ketika akan menulis, tapi tahu-tahu naskah sudah tersusun begitu rapi menempati shafnya. Walau kadang terbesit semua terasa tidak mungkin, karena kita belum mencobanya. Sebelum kata “tidak mungkin” terus menghantui, sebaiknya aku memaksakan dan mengharuskan diriku ambil satu langkah terlebih dahulu. Menyiapkan langkah awal untuk bisa digunakan mencapai merdeka.

Dimulai dari hal yang paling mudah dilakukan. Apa itu? kusediakan waktu setiap harinya untuk menulis. Menulis apa saja, semua yang kualami hari itu, tanpa tebang pilih. Mulai dari yang menyebalkan, melelahkan sampai yang membuat hati ini merasa senang dan ringan untuk menulis.

Perlu tekad yang kuat untuk menjadikan menulis sebuah kebiasaan. Ku paksakan diri untuk terus menulis, seperti peribahasa mengatakan “Alah bisa karena biasa”, suatu pekerjaan akan menjadi lebih mudah apabila biasa dilakukan. Berani dan percaya diri untuk publish di media, membuka hati untuk siap menerima saran dan kritik yang membangun. Semuanya kulakukan sebagai usaha untuk lebih merdeka menggapai asa, satu guru satu buku (sagusabu).

Salam literasi, Bagimu Aja (Bagi yang Mau Ada Jalan)

Bangkalan, 15 Agustus 2020