Silvi Anhar

Guru Geografi di MAN 13 Jakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web

Menikmati banjir #tantanganharike-14 #tantangangurusiana

Kami sudah sejak tahun 1982 tinggal di daerah kampung Makasar. Yang dilalui oleh aliran Sungai Cipinang. Rumah kami tidak jauh dari alirang sungai tersebut.

Sejak kami tinggal di sini. Setiap musim hujan sudah sering terjadi air meluap (banjir) dari sungai atau kali. Namun ketinggian luapan air hanya sampai dijalan saja tidak sampai masuk ke dalam rumah.

Mulai tahun 1990an. Ketika sudah banyak yang membangun rumah di daerah kami tinggal, maka volume air luapan kali semakin bamyak. Dan rumah kami pun akhirnya sudah sering dikunjungi air luapan ini.

Karena setiap musim hujan rumah kami selalu dimasuki air luapan sungai, maka tahun 1993 pun papa saya menguruk rumah kami. Kami pun aman. Setiap.musim hujan, banjir tidak pernah masuk sampai ke dalam rumah lagi.

Namun, karena para pendatang baru mulai membangun rumah dengan ketinggian yang tinggi, maka rumah kami menjadi yang terendah. Akhirnya kami pun kembali menikmati banjir masuk ke dalam rumah.

Tahun 1996, itu adalah periode awal banjir besar yang melanda ibukota Jakarta. Rumah kami pun mengalami banjir.di dalam rumah sampai sepinggang. Maka tahun 2000an mama kami membangun lantai dua untuk tempat kami memgungsi kalau banjir.

Lalu tahun 2007. Kembali banjir besar melanda ibukota. Termasuk diwilayah rumah kami. Saat itu hujan sejak sore tidak henti-hentinya menumpahkan air dari langit. Air begitu cepat masuk kedalam rumah kami. Kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Kami langsung lari ke.lantai 2. Karena ketinggian air saat itu hampir mencapai seleher orang dewasa.

Malamnya karena air yang tinggi, maka listrik pun dipadamkan oleh PLN. Untuk mengantisipasi terjadinya kesetrum. Setelah listrik padam, suasana begitu mencekam. Sepi, gelap, yang terdengar hanya gemuruh air didepn rumah kami.

Keesokan harinya, karena kompor terendam, masih ada magic com yang terapung, dan nasi didalamnya tidak terkena air. Kami pun makan nasi dengan garam saja. Menjelang sore baru ada bala bantuan perahu karet untuk kami memgungsi.

Sejak tahun 2007, tidak pernah lagi kami memgalami banjir.besar. dan tahun 2014 pun dibangunlah sebuah pompa air di wilayah kami tinggal. Sejak dibangun pompa air, banjirpun hanya sebatas dijalan saja. Masuk rumah pun jika petugas pompa air terlambat menyalakan pompa airnya. Itu pun ketinggiannya hanya semata kaki saja.

Namun, awal tahun 2020, kembali banjir besar melanda ibukota, termasuk wilayah kami tinggal. Kali ini, banjir yang melanda tempat kami tinggal, lebih parah daripada tahun 2007. Semua rumah yang berada diwilayah kami semua kena dampak banjir. Walau rumahnua sudah dibangun ulang dengan lebih tinggi lagi, tetap merasakan masuknua air kedalam rumah mereka. awal Tahun 2020 merupakan awal yang spesial, karena saat itu, kami pun tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Semua terendam banjir.

Makanya pindah rumah, carilah rumah yang tidak.kena.banjir. demikiam komentar orang-orang setiap mendemgar rumahku kebanjiran.

Entah mengapa, aku sulit sekali pergi dari rumah ini. Karena sejak tahun 80an, ketika wilayah rumahku masih jarang penduduknya, masih penuh ilalang dan tanaman putri malu begiti rimbun dulu. Udara masih bersih dan sejuk sekali. Sampai sekarang begitu padatnya wilayaj dirumahku. Kenangan bersama orang tua dan teman begitu melekat diingatanku. Selain kenangan masa kecil dan juga kenangan demgan kedua orang tuaku yang sudah wafat, juga wilayah tempat ku tinggal sangat strategis. Kemana-mana dekat. Angkutan mudah dijangkau. Masalahnya cuma banjir saja.

Jadi, akhirnya aku pun mencoba untuk menikmati semua musibah seperti banjir ini. Ku ambil hikmah dari banjir ini. Dan aku selalu berusaha mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepadaku, walau dalam.bentuk.banjir.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

sesuatu bencana yang rutin terjadi tiap tahun, itu Terkadang tidak terasa sebuah bencana ya Bu. karena sudah biasa

08 Feb
Balas

Hehe iya pak. Jadi dinikmati aja pak

09 Feb



search

New Post