Silvi Anhar

Guru Geografi di MAN 13 Jakarta...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tidak menggunakan kata 'jangan' #tantanganharike-10 #tantangangurusiana

Sebenarnya saya bingung mau menulis apa. Banyak ide dikepala tapi bingung menuangkannya seperti apa.

Tiba-tiba saya ingat peristiwa 15 tahun silam. Disaat putri pertama saya masih berusia 4 tahun. Disaat usia tersebut rasa ingin tahunya begitu besar. Hal-hal yang berbahaya menurut kita bagi anak usia balita hal yang menarik untuk di coba, dipegang, dijilat dan sebagainya.

Suatu hari, putri saya ini mau memegang stop kontak listrik. Spontan saya teriak bilang jangan. Dia kaget dan menangis. Langsung saya dekati dia sambil saya bilang kalau stop kontak itu bahaya. Tapi putri saya tetep kekeh mau memegangnya. Sayapun langsung membawanya menjauhi dia dari stop kontak tersebut.

Selain stop kontak, juga putri saya senang memanjat. Pun saya larang demgan kata jangan. Semakin saya larang dengan kata jangan, semakin aktif putri saya ingin melakukannya. Begitu juga dengan menonton film sinetron atau telenovela. Semakin dilarang semakin pengen tahu. Akhirnya membuat saya marah dan membentak putri saya tersebut.

Saya pun ditegur keras sama mama saya. Karena sudah membentak anak saya. Anak kecil ya belum memgerti diberitahu tentang bahaya sesuatu.

Saya menyesal atas apa yang telah saya lakukan terhadap putri saya. Disaat saya bingung tersebut, saya membaca suatu artikel psikologi. Saya lupa apa judul artikelnya dan penulisnya. Yang jelas, intinya mengatakan bahwa dalam mendidik anak yang masih usia balita, dalam hal melarang tidak memggunakan kata 'jangan'. Tapi diberi pengertian misal stop kontak gunanya untuk ditempelkan kabel. Kalau tangan bukan ditempel distop kontak. Lalu kalau hal memanjat. Silahkan kamu memanjat di tempat untuk panjat memanjat, bukan di atas kursi. Kursi gunanya untuk tempay duduk. Pun untuk hal tontonan. Kamu boleh menonton sinetron kalau kamu sudah besar. Kalau masih kecil tontonannya film anak kecil.

Saya pun mencoba mempraktekkannya pada putri saya. Dan... Alhamdulillah berhasil. Demikian juga hal yang sama saya lakukan pada putri kedua, dan ketiga saya ketika mereka masih balita.

Sampai sekarang saya masih terus mencoba untuk meminimalisir penggunaan kata jangan. Tapi dalam hal tertentu yang penting aeperti berkaitan dengan ibadah, maka saya tegas tentang kata jangan. Misal. Jangan berbohong, jangan mengambil yang bukan miliknya. Karena hal tersebut berkaitan dengan prinsip mereka.kelak hingga mereka besar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Membentak anak bisa nemurus ribuab sarafsaraf cerdasnya, cara anda tidak menggunakan kata jangan suatu informasi yang berlian.Salam literasi..

04 Feb
Balas

Benar bunda. Makasiii bunda

04 Feb

Samasama Silfi, semoga sukses ya? Salam literasi..

04 Feb
Balas

Aamiin. Salam literasi juga bunda

05 Feb



search

New Post