Dra.ARMANUSAH M.M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tanggal, 30 Juni 2022. Kaya hati .

Banyak nikmt anugrah Allah dan harta yang berlimpah ruah, banyaknya aset dan kekuasaan yang dimiliki seseorang bukan jaminan untuk memiliki stasus orang kaya dan mulia. Sebaliknya orang yang berada dalam hidup kekurangan belum tentu ia orang miskin dan hina. Karena harta dan istana megah bukan ukuran kekayaan bagi seseorang, tapi orang kaya adalah yang merasa cukup dengan nikmat pemberian Allah yakni memiliki sifat qana’ah. Orang yang merasa puas dengan apa yang diperolehnya setelah berusaha dan selalu mensyukuri nikmat pemberian Allah . Orang yang tidak merasa puas dengan harta kekayaan yang ia miliki, masih merasa kurang dan memburu harta yang berlimpah, tidak merasa puas dengan apa yang ia peroleh, maka dialah sesungguhnya orang miskin.

Qarun adalah orang terkaya di dunia, dalam sejarah umat terdahulu, hartanya melimpah ruah, sehingga kunci haaartabendanya harus dipikul orang orang kuat. Ia tidak peduli dengan simiskin dan tidak mau membayarkan zakat. Harta bendanya menjadikan dia menjadi sombong dan angkuh. Dia tidak mau mensyukuri nikmat pemberian Allah ,malah menjadikan Dia semakin durhaka kepada Allah dan Rasulnya. Sehingga Allah membenamkan seluruh harta kekayaan dan dirinya kedalam tanah di daerah Al Fayun, sampai saat ini terkenal puing puing kehancuran nya.

Orang kaya adalah orang merasa berlebih dan berlimpah, artinya tidak banyak kebutuhan, tidak merasa kekurangan, tidak mengejar kemewaahan dunia. Sedangkan orang yang banyak kebutuhan , mengejar status, ingin tampil beda, prioritas harta benda ,itulah sesungguhnya dialah orang miskin. Rasulullah menjelaskan dalam hadis Riwayat Bukhari Muslim “ Bukanlah yang dinamakan kaya itu karena banyak harta, tetapi yang dinamakan kaya sebenarnya adalah kayanya jiwa”.

Melalui Hadis ini dapat dipahami bahwa ukuran kaya miskinnya seseorang tidak terletak pada materi yang berlimpah , tapi kekayaan sejati terletak dalam dada. Hal ini merupakan sikap mental dan rohani manusia. Orang yang lapang dada selalu merasa kaya, meskipun minim harta. Orang yang bermental miskin selalu merasa kurang walaupun memiliki berbungkal emas, merasa butuh status sossial, kekuasaan, popularitas,ingin pujian dan keperluan yang tidak habis habisnya. Orang yang menghabiskan waktu untuk memburu uang atau banyak kebutuhan, sesengguhnya ialah orang miskin. Alangkah bahagianya orang yang kaya hati, merasa cukup dengan anugrah pemberian Allah dan selalu mensyukurinya, harta yang dimilikinya digunakan untuk ladang amal dan ibadah kepada Allah. Batinnya tenang karena memiliki sifat qana’ah. Orang yang kaya hatinya akan selalu taqarrub kepda Allah yang menjadi puncak kebahagiaannya. Sedngkan orang yang jauh dari Allah semakin gersang jiwanya dan kering kehidupannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

30 Jun
Balas

Mantap karyanya, sukses selalu bu Armanusah

30 Jun
Balas

Keren bunda mengingat kn kita. Salam kenal dan sukses selalu

01 Jul
Balas

Trimakasih, pak Dede, salam literasi

01 Jul
Balas

Alhamdulillah, trimakasih,sehat dan sukses selalu buat bu Zuyyinah

01 Jul
Balas

Trimakasih bu Yusnani Helmi, salam kenal juga, salam literasi.

01 Jul
Balas



search

New Post