Febria Zela Syabilla, M.Pd

Guru SMAS MANARUL QUR'AN PACIRAN || Ketika Kaki Harus Terus Melangkah || ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perempuan Penggendong Masa Depan
Gambar id.pngtree.com

Perempuan Penggendong Masa Depan

"Nak-nak bangun, ayo kita sekolah!" Ucap seorang perempuan kepada putrinyaTentu dengan perasaan yang bercampur aduk, antara ingin bersiap dan sudah menduga waktunya terlewatkan.Masih dengan gerakan yang lincah ia menarik tubuhnya, seperti meregangkan otot-otot kecinya. Kalau kata orang, biasa disebut molet, katanya sih biar cepet besar. Entahlah mitos atau fakta hal demikian tersebut. Sekali lagi dengan semua ketidaksabarannya, "Ayo bangun sekolah". Sambil meletakkannya dalam gendongan kain panjang bermotif batik.

"Kita mau kemana buk?" Setengah bangun karena matanya belum terbuka sedikitpun.Suaranya mampu memecahkan rasa yang sedari tadi membeku hingga mencair.

"Sekolah, kok kemana!" Terangnya judes. "Oh.." Jawabnya terdengar dari balik kerudung.

Secuil niat yang hampir setiap saat ia tanam menuju perbukitan, ia rawat dengan belaian kasih. Meramu kata-kata yang panjang, dan diakhiri dengan gelar syukur yang terus saja terucap.Bagaimana tidak, langkah kaki yang mampu diterima dengan keramahan.

Mulanya berjalan ke perbukitan adalah kebiasaan yang biasa. Bahkan sambil menggendong manusia kecil, yang beberapa kali hanya tersentuh air keran diwajahnya. Sungguh ini bukan suatu hal yang sering terjadi, namun dalam hitungan hari yang berturut-turut peristiwa mengusap wajahnya dengan air keran menjadi hal yang harus dilakukan, pun dengan sedikit paksaan.

Sekolah yang terletak diperbukitan, megah dan suasananya yang sejuk.Sesesejuk mata memandang dan berdekatan dengan para santri penghafal Al-Qur'an.Kali ini tak lain dan tak bukan adalah garis takdir Tuhan. Begitu Allah SWT ridho, suami ridho dan orang tua ridho tentu yang mulanya mengkhawatirkan banyak hal seperti yang dipikirkan perempuan Penggendong masa depan ini. Ternyata Allah SWT menghadiahi sesuatu yang bisa dijalani, lingkungan yang ramah anak. Bahkan lingkungan yang memberikan peluang besar untuk dan bisa tetap membersamai putri dalam gendongan masa depan ini.

Perempuan Penggendong Masa Depan akan terus semangat melangitkan doanya dan menyulam mimpinya dengan harapan dan tawa yang renyah. Walau terkadang terbesit belum mampu berkontribusi apapun, namun sejalan beriring waktu. Semoga setiap detik dan menitnya menjadi sebuah goresan yang bisa diterima oleh mereka, para siswa-siswi tercinta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah tulisan yang menyejukkan hati Barokallah Bu guru

31 Jan
Balas

Alhamdulillah setelah sekian lama tidak menulis, semoga bisa konsisten nulis apapun dimedia ini.. terimakasih pak guruku, smoga bapak sekeluarga sehat dan dalam lindungan Allah SWT

31 Jan

Salam literasi

31 Jan
Balas

Salam...salam kenal

31 Jan



search

New Post