Gojek dan Gocar Laris Manis

Mendengar kata Gojek dan Gocar itu sudah tidak asing bagi kita. Aplikasi yang memudahkan kita buat pesan motor dan mobil pake aplikasi tinggal kita tekan. Dengan otomatis aplikasi akan menjawab “Kendaraan akan datang ke lokasi anda hanya 5 menit lagi”.

Aplikasi ini memudahkan pemakai yang ingin kenyamanan tinggal klik langsung datang kendaraan yang kita pesan. Kendaraan dengan system pesan secara on-line dengan menggunakan HP pun menjadi "booming". Terutama ibu-ibu yang mungkin tidak bisa mengendarai sendiri atau sudah bosen dengan angkot yang dianggap sudah tidak nyaman dan sering ngebut, ngetem bahkan dimaki-maki bila ongkos kurang. Ha…ha pengalaman pribadi pakai angkot.

Jaman sekarang segala serba on-line bisa menjadi media bisnis, ternyata yang menjadi drive nya sendiri merasa diuntungkan. Yang berminat menjadi drive dengan kendaraan keluaran yang masih baru bisa menjadi drive dengan mendaftar ke perusahan jasa tertentu. Bahkan ada salah seorang drive nya yang keluar dari pekerjaan lamanya karena merasa lebih nyaman menjadi drive yang menjanjikan.

Bahkan maaf ada seorang guru honor menjadi drive juga dengan alasan lebih baik pendapatannya dibanding ngajar, begitu guru honor menceritakan latar belakang dia menjadi drive gocar.Jadi pingin nih saya nge drive.

Ini ibu-ibu lagi ngapain yah? Oh ternyata sedang pesan Gocar. Salah satu ibu yang pesan berkata bahwa dengan pesan Gocar diantar langsung sampai tujuan dengan nyaman, santai dan betah, alias males lagi keluar mobil, katanya mobilnya pada bagus-bagus. “Saya jadi banyak mobil gonta ganti diantar pake mobil baru, jadi serasa orang kaya, hi…hi. Ditambah drive nya pada cakap-cakap." Dasar ibu-ibu pada genit-genit jadi terbiasa dengan kenyamanan.

Dilihat dari segi nyaman dan praktis, ada juga yang merasa dirugikan yaitu supir angkot dan gojek yang biasa mangkal dijalanan. Yang membuat mereka merasa tidak terima adalah keleluasaan jasa kendaraan On-Line yang tidak mengenal trayek. Beberapa kali mereka mengadakan demo berhenti operasi sebagai tanda ketidak setujuan mereka pada system on-line. Mereka menuntut keadilan supaya trayek kendaraan on-line dibatasi. Walhasil pemerintah malah menanggulangi masalah ini dengan menaikkan tarif bagi pengguna kendaraan on-line.

Dari kejadian pro dan kontra kendaraan on-line ini, mudah-mudahan saja ongkosnya tidak naik-naik biar terus bisa naik Gocar. Good Gocar dan Gojek maju terus.