Sinthesia

Guru SMA Negeri 1 Cisarua...

Selengkapnya
Navigasi Web
GPS

GPS

GPS (Gerakan Pungut Sampah)

Sepanjang perjalanan dari rumah ke tempat kerja begitu rutin aku lakukan. Hal yang kuperhatikan dan membuatku kaget dengan tingkah laku sebagian orang membuang sampah. Satu perjalanan saat aku menaiki angkot kulihat tingkah laku supir merokok dan membuang puntung rokok ke jalanan dengan seenaknya, seolah tidak apa-apa dan bukan hal yang salah baginya.

Kulanjutkan lagi perhatian ku tertuju pada penumpang yang membawa anaknya sedang memakan kue dan membuatku tercengang, anak nya disuruh buang sampah plastik bekas kue ke jalanan juga.

Aku berdecak kaget, belum hilang kagetku dari balik jendela angkot kulihat seorang ibu lari tergopoh-gopoh mendekati sungai, dan apa lagi yang dilakukannya. Sambil lihat kiri-kanan dia lempar plastik sampah yang dia buang ke sungai.

Sampailah aku ditempat kerjaku dan sepanjang kakiku melangkah ke tempat kerjaku begitu banyak sampah yang bertebaran, walaupun cape kupungut sampah itu sebisa-bisa aku lakukan. Sampai juga aku ditempat kerjaku dan apa yang kulihat ada juga sampah berserakan padahal tersedia tong sampah.

Sebagian episode perjalanan ini hanya sekian yang dapat kucontohkan sebagai ungkapan khawatirku pada lingkungan. Kebiasaan-kebiasaan buang sampah ini tentunya akan menjadi masalah besar dan bukan hal yang tdak diketahui lagi bahwa banjir adalah dampak dari buang sampah. Dan apakah kejadian ini akan terus-terus diulang?

Yang tak terpikirkan olehku ada apa dengan pendidikan kita? Apakah pendidikan tentang lingkungan tidak bermakna bagi sebagian orang. Sampai-sampai buang sampah seenaknya menjadi kebiasaan bahkan budaya bagi nya. Ah sakit hatiku melihatnya.

Apakah pendidikan tidak bermakna dalam menyentuh hati nya agar mencintai lingkungan dengan memelihara alam sekitarnya.Dalam setiap ilmu ada sentuhan agar kita cinta dan memelihara lingkungan bahkan dalam agama manapun menyampaikan hal tersebut.

Yang ku khawatirkan adalah saat lingkungan rusak, air sungai yang tercemari baik dari limbah rumah tangga maupun industri. Saat ini air kotor mulai didaur ulang dan sebagian telah digunakan untuk kebutuhan rumahtangga.

Bagaimana proses daur ulang air ini, dari pihak pengelolaan air daerah itu sendiri mereka mengatakan kesulitan mendaur ulang limbah dari pembuangan hasil industry karena ternyata diantaranya masih mengandung kadar besi yang masih tinggi bahkan didalamnya mengandung merkuri. Sehingga air nya tidak layak minum. Dan mayoritas penyumbang tertinggi polusi air ini adalah dari home industry, misalnya : dari bekas celupan kain.

Proses pengelolaan air itu sendiri dibagi dalam empat kategori air, yaitu:

Air baku yang berasal dari sungai yang mengandung rumput dan bahan lain yang tidak terlalu berbahaya. Pengolahan yang dilakukan lebih sederhana dengan memberikan desinfektan. Dan air yang dihasilkan oleh jenis pengolahan ini tentunya layak minum. Air yang berasal dari buangan limbah rumah tangga (domestic water) yaitu pengelolaan air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah berasal dari tinja dan air seni, air bekas cucian dapur, kamar mandi yang umumnya terdiri dari bahan-bahan organic. Air buangan industry yang berasal dari berbagai jenis industry dari hasil industry ini didalamnya terkandung zat-zat yang bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industry, antara lain nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, logam berat dan sebagainya. Air buangan kotapraja yaitu air buangan yang berasal dari daerah perkotaan, perdagangan, hotel, restoran dll. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.

.

Gerakan peduli lingkungan begitu banyak digiatkan seolah-olah berlomba dengan oknum yang membuang sampah seenaknya. Kegiatan yang dilakukan di tempat kerjaku adalah gerakan pungut sampah (GPS) radius satu meter. Dimana setiap siswa melangkahkan kakinya dalam jarak 1 meter dimanapun mereka berada diharapkan untuk memungutnya dan membuangnya ke tong sampah.

Kegiatan ini pun dapat divariasikan dengan membuat barisan, misal tiap barisan terdiri dari lima orang melakukan pungut sampah dengan posisi menunduk, kemudian dilanjutkan dengan kelompok baris berikutnya dengan posisi menunduk memungut sampah dan seterusnya sampai kelompok selesai.Variasi pungut sampah ini dinamakan operasi semut.

Diharapkan gerakan ini dapat mengurangi sampah yang bertebaran di lokasi sekitar dan membiasakan buang sampah pada tempatnya sehingga kebiasaan ini dapat ditularkan pada lingkungan keluarga dan sekitarnya.

Sedikit permasalahan sampah yang dapat saya utarakan dan kiat-kiat untuk membiasakan siswa peduli pada lingkungan dan memotivasi siswa untuk menjaga lingkungan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus bu tulisannya, ayooo semangat lagi menulis semakin sering semakin mahir !

28 Apr
Balas

jadi malu,,baru belajar

28 Apr



search

New Post