Sinthesia

Guru SMA Negeri 1 Cisarua...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jangan Belajar jadi Koruptor Nak

Jangan Belajar jadi Koruptor Nak

Jangan belajar Jadi Koruptor Nak!

“Bu, ini setoran uang modul yang minggu kemarin,maaf yah bu sisanya ketinggalan di rumah, nanti pas pelajaran ibu akan saya bawa”. Itu sepenggal perkataan siswiku selaku bendahara kelas.

Seminggu berlalu, “Bu uang sisa modul yang kemarin lupa tidak saya bawa lagi”. Demikian terus berlanjut dengan berbagai alasan siswiku selalu berbicara itu dan itu lagi. Sepertinya biar aku sampai bosan menagihnya, hingga melupakan sisa setoran modulnya.

Memang benar aku jadi malas dan bosan bertanya terus menerus pada bendahara kelas itu. Suatu hari aku mendengar keluhan dari temannya:” Bu bendahara kelas kita kemarin tidak mengembalikan uang kas kelas, pas diminta untuk pembelian alat-alat kebersihan uang nya hanya separohnya yang ada”. Aku sempat bepikir jangan-jangan ini menjadi hal yang biasa berbuat seperti itu bagi nya.

Di hari pembagian raport aku bertemu dengan salah satu orang tua siswa; “ Masih ingat sama saya tidak?, ini saya Pipi teman mu waktu SMP, kebenaran anak saya menjadi anak didik mu, anak saya jadi bendahara kelas ini”. Ingatanku pada Pipi temanku ini menjadi sangat jelas, bagaimana dia pernah meminjam uang padaku kemudian dia kembalikan sebagiannya. Dan selanjutnya meminjam kembali padahal pinjaman yang sebelumnyapun belum dia bayar. Sampai akhir aku lulus SMP, tak jelas kemana Pipi ini dan akhirnya aku pun melupakan pinjamannya ini.

Aku mengerti sekarang, ternyata ada yang salah dalam pola asuh pada anak Pipi temanku ini. Kemungkinan anaknya jadi meniru kelakuan Pipi ini. Apa yang dapat ku perbuat?.

Hari itu setelah selesai pembagian raport kupanggil anak itu. “Nak ibu mendengar banyak keluhan dari teman-temanmu tentang kekeliruanmu dalam mengelola uang kas, ibu harap ini jadi pembelajaran bagimu agar tidak mengulang terus menerus perilaku seperti itu. Jika suatu saat kamu berada di dunia kerja sesungguhnya penyelewengan seperti itu akan membuatmu masuk bui loh !”.

Entahlah, apakah pembicaraanku padanya dapat mengubah perilakunya itu karena melihat Pipi sebagai ibunya, katanya masih suka meminjam uang.

Aku hanya bisa berdoa semoga kau tidak menjadi koruptor kelak nanti. Mudah-mudahan kelak nanti wangimu seperti bunga kasturi. Menjadi penerang hidup ibumu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post