Pengalaman ini kumulai dari kisah seorang temanku yang bercerita akan kejadian yang terjadi dirumahnya 2 tahun yang lalu.

Temanku tinggal di kompleks perumahan. Rumahnya sederhana saja ukuran 72 meter persegi, karena rumahnya terlalu sempit maka ditingkatkan menjadi 2 lantai tapi belum full ke depan,masih ada setengah belum ditingkatkan.

Di perumahan ini berhimpitan antar tetangga,karena model perumahan jaman now memang begitu. Sehingga sebagian kegiatan yang dilakukan di depan rumah akan terlihat oleh tetangga di depan.

Berawal dari cerita temanku, dia mempunyai tetangga yang salah satu sikapnya suka mengajak untuk berdebat. Apapun tema nya akan menjadi suatu perselisihan,sehingga banyak tetangga yang akan menghindari ibu ini agar tidak terjadi kontak debat.

Kebetulan di lingkungan perumahan tersebut banyak anak-anak kecil karena pada umumnya memang keluarga muda yang menempati perumahan tersebut.

Saya sebut nama ibu itu bu kunti, karena temanku minta disamarkan namanya. Bu kunti adalah seorang ibu rumahtangga biasa, tapi karena kekurangan yang merasa lulusan SMP membuatnya iri pada setiap tetangga yang mempunyai keunggulan materi maupun pendidikan.

Bu Kunti suatu hari menegur anak temanku yang masih berusia 4 tahunan. Dengan alasan bahwa anaknya suka digodain oleh anak temanku tersebut. Temanku waktu itu sedang dalam keadaan emosi lalu melawan teguran b. Kunti yang tidak enak didengar.Sampai akhirnya perselisihan itu berlanjut dengan aksi diam.

Selang beberapa bulan kemudian musim hujan, dimulai dari bocornya rumah temanku. Kemudian dicek ke atas, Astagfirullah ternyata ditemukan tanah berwarna merah seperti tanah kuburan seplastik besar.

Berdasarkan logika, tidak mungkin tanah tersebut akan berada diatas atap yang paling tinggi. Temanku bertanya-tanya ke ahli agama, bahkan membaca-baca apa yang harus dilakukan untuk menghindari orang yang jahil.

Setahun berlalu,bertemu lagi dengan musim hujan kembali. Dan kali ini ditemukan juga tanah merah tersebut masih di luar lantai atas tapi dengan posisi yang berbeda. Banyak masukan yang diberikan bahwa yang punya rumah harus sering mengaji, membuka pintu rumah saat pagi, menyalakan lampu pada saat malam dan sebagainya.

Temanku berusaha menghindari hawa negatif yang ada di dalam hati dan pikirannya dengan sering mengaji dan sholat sunat. Temanku sudah paham bahwa ada seseorang yang dekat yang tidak menyukainya karena sakit hati. Dan temanku sudah bisa menebak nya bahwa bu Kunti kemungkinan yang paling besar merasa sakit hati. Dan temanku menyadari bahwa seharusnya waktu itu dia tidak perlu meladeni sikap pancingan bu. Kunti tersebut.

Temanku takut kalau orang yang berniat jahil padanya merabah pada perbuatan jahil pada anaknya. Karena anak nya jadi sering pemarah, nangis yang membuat jengkel temanku ini. Diluar dari praduga, apakah betul sifat anak nya menangis karena perbuatan jahil.

Aku memberikan motivasi padanya bahwa yang berlalu sudahlah kita lupakan dan saling memaafkan apa yang telah terjadi.

Kiriman tanah itu berhenti pada saat temanku meminum air putih dari hasil bacaan Al-Quran. Dan menurutku itu dianjurkan karena pengobatan dengan air sesuai dengan yang dicontohkan Nabi.

Alhamdulillah, setelahnya tidak terjadi lagi kiriman tanah.Mudah-mudahan orang yang mau berbuat munkar melalui alam gaibnya untuk segera tobat.

Dari kejadian temanku ini kita dapat mengambil hikmahnya dan berusaha untuk tidak terjadi kontak perselisihan dan debat lagi antar mahluk hidup.