Telah terukir dalam kanvas perjalanan bangsaku

Saat kau pertontonkan kekejamanmu

Kau porak-porandakan bangsa kami

Menghancurkan masa depan bangsa kami

Ribuan orang kehilangan pekerjaannya

Ratusan orang kehilangan keluarganya

Doter....

Perawat....

Petugas kesehatan lainnya....

Yang mencoba merintangi jalanmu

Kau bantai dengan kejam

Kau pisahkan dari keluarga mereka

Bahkan dari bangsa ini

Tapi....

Gugurnya mereka bukanlah tanda kejayaan bagimu

Kematian mereka telah membuka mata hati kami

Bahwa....

Engkau tak layak hidup di bumi tercinta ini

Enyahlah engkau

Prajurit tak kasatmata

Duhai virus corona