SISWANDI, MM.

Mengajar IPA di SMPN 85 Jakarta Pendidikan D1/IPA IKIP Jakarta, F-Tan/Agronomy UM Jakarta, Magister Manajemen Keuangan UBHARA Jaya. Mengampu Mata Kuliah Metod...

Selengkapnya
Navigasi Web
BERKUMPUL DENGAN ANAK CUCU DALAM SYURGA
Caption: Pinterest

BERKUMPUL DENGAN ANAK CUCU DALAM SYURGA

APAKAH KITA BISA BERKUMPUL DENGAN ANAK CUCU KITA

Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. Ath Thuur: 21)

Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan,

{ألحقنا بهم ذرياتهم} المذكورين في الجنة فيكونون في درجتهم وإن لم يعملوا تكرمة للآباء باجتماع الأولاد إليهم

“Maksud dari ‘Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka’ yaitu, anak-cucu mereka kelak di surga, sehingga jadilah anak-cucu mereka sama derajatnya dengan mereka walaupun anak-cucu mereka tidak beramal seperti mereka, sebagai penghormatan terhadap bapak-bapak mereka agar bisa berkumpul dengan anak-cucu mereka (di surga kelak).”[4]

Banyak jalan menuju Roma, begitu peribahasa. Namun praktiknya tidak semua orang mampu untuk pergi sampai ke kota Roma. Tentu saja masalahnya apalagi kalau bukan *UANG*, tidak semua orang memilki uang yang cukup untuk biaya berkunjung ke Roma Italia.

Coba bandingkan dengan Banyak Jalan Menuju Syurga, mulai dari orang yang sangat kaya, orang kaya sampai orang miskin pun bisa untuk sampai ke Syurga. Banyak *jalan dan banyak cara* untuk bisa ke Syurga, mulai dari jalan pintu dari huruf Alif hingga huruf Yaa. Sebanyak cara paduan huruf-huruf itu yang ada di Al-quran.

Tak perlu kaya, tak usah menjadi orang kaya dan tak perlu takut karena miskin untuk bisa sampai ke Syurganya Allah SWT. Istiqomah saja dalam ketaatan lalu berusaha menjadi orang bersih hati.

Bagaimana dengan anak cucu kita kelak?. Agar bisa termasuk golongan yang disebutkan dalam QS. At-Thur ayat 21 itu?

Mudah, dan insyaAllah bisa dilakukan meski kita bukan orang kaya.

Siapkan *WARISAN* untuk anak cucu kita. Tapi, kita kan bukan orang kaya. Mana bisa untuk memberikan *Warisan* itu?.

Tak usah risau, siapkan warisanmu berupa *bacaan kalimat dzikir* yang biasa kita baca (Istiqomahkan membacanya). Misalnya, *sholawat Nabi*, *istighfar*, dan lain-lainya. Jika kita punya 3 orang anak, siapkan *Warisan* itu untuk ketiganya.

✅ Anak pertama dikasih warisan bacaan *Sholawat nabi*

✅ Anak kedua diberikan bacaan *Istighfar*

✅ Anak ketiga diberikan, bacaan *Lailaha illallah*

Lalu ajarkan, berikan pemahaman yang mendalam dengan sabar, kuatkan dengan doa kita agar mereka ketiganya sabar dan ikhlas mengamalkannya. Katakan pada mereka, insyaAllah dengan *Warisan* yang kalian amalkan akan mempertemukan Ayah dan Ibu serta kalian wahai anak-anak di Syurganya Allah SWT yang maha besar. Dan tanamkan, bahwa *Warisan* ini agar kelak *DiWariskan* lagi.

Kita Kumpulkan dan Siapkan dulu *Warisan* yang akan diberikan, dengan cara mulai dari diri kita untuk membacanya sebanyak-banyaknya dengan Istiqomah (berdzikir pagi petang dan malam). Apa yang akan diberikan jika kita sebagai orangtua tidak memulainya lebih dahulu. Dengan demikian, kita sedang mengumpulkan/menabung (membangun Asset) sehingga saatnya Asset itu sudah banyak, kita sudah siap membaginya (mewariskanya)

Mari gerakan *WARISAN* orang miskin ini untuk anak cucu kita. Mumpung belum terlambat. *Karena masih banyak orang lain yang bingung mau memberikan Warisan apa kepada Anak cucunya*. Dan banyak pula dari kita yang merasa bangga karena mampu memberikan *Warisan Dunia*, yang belum tentu dapat mengumpulkan mereka di Akhirat dalam satu Syurga.

Semoga bermanfaat, Wawlahu a'lam bishawab

--------

Limo, Depok. Senin, 27 Juni 2022

Siswandi Adi Nugroho

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih atas karya yang penuh ilmu dan pencerahan ini Pak. Luar biasa.

27 Jun
Balas

Terima kasih Bapak ulasannya, setuju banget dengan warisan yang ditawarkan.

27 Jun
Balas

Amiin ...semoga keluarga kita abadi dunia akherat

27 Jun
Balas

Tulisan yg sll mencerahkan dr ustad Siswandi...cucok sekali ustad...sukses tuk ustad nggih

27 Jun
Balas

mantap keren cadas... ulasan keren menewen, memesona penuh makna... salam literasi sehat sukses selalu Pak Siswandi bersama keluarga tercinta

27 Jun
Balas

Terimakasih Pak Sis Ulasannya sangat bermanfaat. Semoga sehat dan sukses selalu. Barokallah.

27 Jun
Balas



search

New Post