Bismillahirrahmanirrahim,

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

_Artinya : "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, sifat pengecut, pikun, dan sifat kikir (bakhil). Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.” (HR. Muslim 4879, Syarh shahih muslim 2706).

Jika kita perhatikan doa tersebut, maka kita mengambil pelajaran dan perenungan *sekelas* ulama, atau orang-orang yang berilmu, orang-orang yang ibadah sangat baik masih memiliki *rasa khawatir* dengan *bencana kematian*, bagaimana dengan kita?

Artinya, mereka saja sangat khawatir dengan akhir kehidupan apakah suhul khotimah atau Husnul khotimah. Apakah diakhir Hidupnya mampu mengucapkan Lailaha illallah. Karena, para ahli ibadah, orang-orang Soleh itu berharap ketika kematiannya berharap mampu mengucapkan *kalimat tauhid (Lailaha illallah)*, yang diimpikannya. Karena memang tidak ada jaminan. Mengapa demikian, karena IBLIS atau Syaiton akan terus berusaha menyesatkan iman seseorang hingga detik-detik kematian manusia.

Para ulama mengajarkan, bahwa perbanyak lah berSholawat kepada Rasulullah SAW karena dengan berSholawat semoga Rasulullah SAW hadir menuntun kita ketika kematian hadir menjemput, dengan berSholawat syafaat Baginda hadir untuk membimbing kalimat Lailaha illallah pada saat genting tersebut.

Selain ibadah yang kita tunaikan, amal saleh yang kita lakuan, maka satu-satunya amalan yang insyaAllah dapat menolong kita disaat sakaratul maut adalah dengan berSholawat. Semoga dengan barokah sholawat kita dimudahkan urusan dunia dan urusan kematian. *Aamiin ya Rabbalalamiin.*

Allahumasholi ala Sayidina Muhammad

Semoga bermanfaat, wawlahu a'lam bishawab

---------

Limo, Depok. Kamis, 26 Mei 2022

Siswandi Adi Nugroho