TEORI RELATIVITAS ALBERT EINSTEIN DAN ENERGI KEHIDUPAN
Siapa yang tak kenal dengan Albert Einstein, ia adalah sosok jenius bidang ilmu Fisika, yang menemukan postulat atau rumus yang kita kenal dengan sebutan “Teori Relativitas”. Teori ini ditemukan olehnya pada tahun 1916 sebagai lompatan besar dari Teori sebelumnya tentang Gravitasi yang ditemukan oleh Sir Isaac Newton tahun 1687. Teori relativitas yang dikemukan oleh Einstein sangat mengubah dan berkontribusi bagi kehidupan manusia berkaitan dengan Konsep Ruang dan Waktu, contoh gampangnya adalah pemanfaatan GPS dalam menentukan titik koordinat suatu benda atau seseorang dimana berada, itu baru satu contoh saja. Contoh lainya, adalah penemuan Bom Atom yang bisa kita baca dari sejarah Perang dunia kedua, dimana Hirosima dan Nagasaki telah diluluhlantakan olehnya.
Sederhananya teori Relativitas yang dikemukakan oleh Einstein menuurut Wikipedia, Teori relativitas adalah teori tentang Relativitas Umum dan Relativitas Khusus yang diciptakan Albert Einstein. Kedua teori ini diciptakan untuk menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton. Gelombang elektromagnetik dibuktikan bergerak pada kecepatan yang konstan, tanpa dipengaruhi gerakan sang pengamat. Inti pemikiran dari kedua teori ini adalah bahwa dua pengamat yang bergerak relatif terhadap masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval ruang yang berbeda untuk kejadian yang sama, tetapi isi hukum fisika akan terlihat sama oleh keduanya. Dan yang sangat fenomenal dari teori Einstein ini adalah rumus E = mc2 yaitu E adalah energi, m adalah massa suatu benda, dan c adalah kecepatan cahaya, bahwa “Energi dan Massa ekuivalen dan dapat berubah satu sama lain.
Dalam ilmu Fisika, berkaitan dengan rumus Relativitas Einstein tersebut, secara mudah dapat dijelaskan. Adeles, seorang remaja Filipina telah membuktikanya, melalui percobaan perekaman suara dari sebuah mobil yang sedang melaju, perekaman suara dengan posisi yang berbeda yang dilakukan oleh tiga orang tersebut mengahsilkan Frame suara yang berbeda. Simpelnya, hasil percobaan itu bahwa “posisi atau kerangka acuan” yang kita gunakan menentukan pandangan kita terhadap perubahan yang terjadi pada suatu objek. Menurut Adeles, Bahwa, memahami reference frame tersebut sangat penting dalam memahami teori relativitas Einstein, karena saat memperhatikan suatu objek kita akan mempersepsikannya berbeda jika objek tersebut berada pada lokasi yang lain.
Teori relativitas Einstein, E = mc2 ini mari kita manfaat dalam konteks kehidupan kita, khususnya dalam mengisi kehidupan kita, yaitu dengan membangun motivasi untuk menjalani kehidupan. Kita sepakat bahwa “kehidupan” yang kita jalani adalah mutlak membutuhkan Energi, adalah merupakan kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja (menjalani kehidupan). Energi yang kita butuhkan agar tetap tersedia dalam kehidupan kita dan tetap dapat digunakan terus menerus membutuhkan sumber berupa materi (massa) sebagai bahan bakarnya. Namun demikian, massa (sumber materi: diri kita) tidak akan berguna jika dia hanya diam (kedudukan Nol), karenanya ia butuh gaya sebagai motivasi untuk menggerakanya, ia butuh motivasi (tujuan hdup) agar bisa memiliki kekuatan Energi kehidupan (E), namun demikian pula motivasi yang sudah ada tidak bekerja atau menghasilkan energi juga jika dalam keadaan diam ( = Nol), karena itu butuh kecepatan untuk mengegrakanya secepat cahaya ( c = kecepatan). Nah, ketika massa (diri kita) dan bertemu dengan motivasi yang dilakukan dengan segera (bila mungkin secepat cahaya), maka energi yang akan terjadi sungguh akan terjadi secara dahsyat.
Sebagai penutup, tulisan ini kita bisa menerapkan teori Einstein yang maha dasyat ini dalam kehidupan kita sehari-hari, bukan untuk mencipatkan Bom Atom yang merusak, tetapi menerapkannya dalam kehidupan kita agar lebi efektif dan efisien menjalani kehidupan. Jika rumusan E = mc2 adalah kekuatan energi (E) yang ditimbulkan oleh perpaduan massa (= m) dan kecepatan cahaya (= c), maka begitu pun dalam kehiidupan kita. Kita akan memiliki Energi yang maha dahsyat, energi yang tidak akan habis-habisnya dalam mengisi kehidupan jika materi ( m = diri kita), dimotivasi dengan segera (= cepat), sederhananya jika kita dapat memunculkan energi kehidupan kita dengan diri kita yang kita miliki, kemudian memunculkan motivasi secara cepat-cepat, maka energi itu akan selalu ada. Dengan kata lain, untuk selalu memiliki energi dalam kehidupan manfaatkan diri kita sebagai massa benda dengan memotivasi secara cepat, ketika di dalam diri kita memiliki/timbul motivasi, maka segera cepat-cepat lakukan kegiatan kita.
Kita akan memiliki Energi (= E) kekuatan yang dahsyat , jika kita memiliki motivasi (= m) yang cepat-cepat (= c) segera digunakan.
Semoga bermanfaat,
=======
Limo, Depok. Kamis, 3 September 2020
Siswandi Adi Nugroho
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren pak bahasannya.... Bapak ahli fisika ya? Hehe.. sukses selalu dan salam literasi.
terimakasih pak sudah mampir,seorang guru IPA smp sja pak...salam
Energi yang bermanfaat bagi banyak orang,sukses selalu saudaraku, salam Literasi
terimakasih pak Kris sudah mampir, sukes juga buat bapak
Ulasan yang keren pak. Salam literasi dan sukses pak
terimakasih bu sdah mampir
Selalu keren tulisan nya Pak, salam literasi
Keren sangat bermanfaat ulasannya pak, suksss selalu
Mantap sekali pak. Sangat menginspirasi. Salam literasi. Saya guru IPA jg pak Sis.
alhmdlulillah salam guru ipa pk
Spektakuler sekali ulasnnya, Pak. Sukses selalu dan salam literasi.
terimakasih pak Adhy, salam sukses juga untuk bapak