Sis Ariyanti

suka menulis...

Selengkapnya
Navigasi Web

DOSA BERJAMAAH DALAM USBN DAN UNBK

Mencermati dan membandingkan kisi-kisi Ujian Nasional Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ternyata berbeda. Sudah tahukan Anda? Tentunya ini menambah beban materi yang harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Siswa seakan-akan dipaksa untuk paham dengan semua materi dalam semua bidang studi yang diajarkan. Padahal masing-masing siswa itu unik. Walaupun UNBK tidak lagi menjadi faktor penentu kelulusan, namun keberadaannya masih dipertimbangkan untuk masuk sekolah yang diinginkan siswa. Dengan pambagian zona atau wilayah tempat tinggal pun tidak menyelesaikan masalah. USBN dan UNBK tetap jadi momok bagi siswa dan orangtua.

Polemik USBN dan UNBK selalu saja da tiap tahun. Pengemasan USBN dan UNBK jikalau tidak dijadikan penentu kelulusan maka seharusnya juga tidak menjadi bahan pertimbangan masuk ke jenjang yang lebih tinggi. Akibatnya, praktik tidak terpuji saat USBN dan UNBK berlangsung kerap terjadi. Sudah menjadid rahasia umum bahwa soal bocor selalu terjadi. Janganlah kita menutup mata! Sepenuhnya kita sebagai guru mengetahui praktik kecurangan-kecurangan itu. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena masing-masing sekolah memepertahankan egonya untuk menjadi sekolah unggulan dengan nilai bagus. Tapi sayang dengan mengorbankan kejujuran.

Desakan Dinas Pendidikan setempat membuat para kepala sekolah dan guru panik. Kepala Dinas Pendidikan pastinya akan meradang jika rata-rata sekolah yang berada di bawah tanggung jawabnya turun atau lebih rendah dari wilayah lain. Tapi, pernahkan Kepala Dinas memantau dan menyadari bahwa apa yang dilakukan oleh guru-gurunya sudah pada jalur yang tepat. Sehingga yang terjadi adalah dosa berjamaah.

Ayolah menjadi ksatria, jangan pernah bertindak tiddak jujur. Dosa kita akan terus mengalir tatkala siswa yang menjadi korban ketidakbenaran kita saat membimbing terbawa oleh mereka. Apa yang patut kita banggakan dari tidak kecurangan? Apakah demi kenaikan pangkat, demi rupiah yang tidak seberapa mengorbankan kejujuran? Jika pun bapak/ibu naik pangkat maka gaji yang bapak/ibu terima tiddak barokah. Biarlah kita nikmati setiap tetes keringat kita dengan rasa tanggung jawab dan mulia dihadapan Allah. Hentikan praktik kecurangan dan pembocoran soal! HIDUP PENDIDIKAN INDONESIA. JAYA SELALU SISWA INDONESIA

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Curang itu dosa walaupun cuma satu angka. keren tulisannya Buk. memotivasi. Di sekolah saya alhamdulillah, murni hasil UNBKnya dipajang di papan pengumuman berapapun itu. Tak satupun guru melakukan kecurangan. Sudah dari pertama kali mengikuti UNBK th 2013 hingga seterusnya, in sha Allah.

14 Mar
Balas



search

New Post