Sejalan dengan gerakan literasi di sekolah, para guru berbondong-bondong mengikuti pelatiihan menulis baik di sekolah ataupun harus rela meninggalkan keluarga saat liburan. Semangat yang sangat luar biasa. Ibu-ibu yang biasanya kalau liburan seringnya menghabiskan waktunya di rumah untuk memasak atau pergi jalan-jalan yang punya hobi belanja kini menahan dirinya, berpuasa. Sungguh hebat! Ada sebagian berpendapat, sebagai guru harus bisa menulis dulu baru siswanya. Ada juga yang ingin melatih daya kreasinya menyusun deretan kata. Ada yang lebih ekstrim untuk kenaikan pangkat ataupun untuk hal yang lebih penting untuk menyambung hidup.

Terlepas dari itu semua, saya yakin teman-teman di komunitas gurusiana ini memiliki tujuan masing-masing, tidak hanya untuk urusan dunia tapi akhirat. Senang sekali bisa bergabung dengan komunitas ini, bisa membangkitkan semangat menulis dan berusah menelurkan ide-ide. Saya sudah lama vakum di duni menulis, tapi bukan berarti saya berhenti 100% menulis. Saya mengalihkan kebiasaan menulis saya di kolom opini dengan memperbaiki kualitas pengajaran saya di kelas. Saya berusaha mengembangkan penelitian kecil-kecilan di kelas. Hampir 4 tahun, hal itu saya lakukan.

Ada kerinduan untuk meluapkan kangen saya di gurusiana. Semua bisa membaca. Saya akan senang jika mendatkan masukan demi perbaikan kualitas tulisan. Belajar bersama di dunia maya memanga sangat menyenangkan. Walau hampir tak pernah bersua, namun ada rasa persudaraan di sini, di gurusiana. Menulis menjadi lebih menyenangkan, tidak ada batasan. Namun, tanggung jawab terkait tulisan ada pada diri kita. Sebelum menulis tentukan niat atau tujuan Anda, jangan sampai salah niat. Selamat menulis.