Allah menciptakan segala sesuatu serba berpasangan, gelap-terang, malam-siang, begitu pula dengan kesulitan dan kemudahan. Dalam kesulitan yang tengah aku alami sebulan ini, bapak sakit, harus 3 kali balik ke rumah sakit. Aku dan keluargaku bergantian menunggu dan merawat bapak yang sakit. Kadang timbul perselisihan-perselisihan kecil. Kami senantiasa membangun dan berkeyakinan positif kepada sang Khaliq. Jika pikiran negatif mampir maka sesegera mungkin kami singkirkan.

Aku sebagai saudara tua dituntut bisa adil dan memahami kedua adik. Keyakinan di samping kesulitan maka bersamanya ada kemudahan. Ini selalu nyata. Tinggal kami yang harus sabar. Pengalaman ini pernah terjadi tahun 2012 tahun lalu. tepatnya 31 Agustus 2012, suamiku mengalami serangan jantung. Selama 3 minggu harus dirawat di Rumah Sakit Haji, Surabaya. Bapakku yang senantaisa mondar-mandir menemaniku disaat-saat seperti itu. Tidak tega melihat anak perempuannya sendirian. Sementara saudara suami tak banyak membantu.

Kisah 2012 mengajariku untuk berpikir positif. Ambil hal-hal positif perkataan dokter. Abaikan kata-kata negatif. Apa yang dikatakan dokter tak selamanya benar. Kebenaran yang hakiki ada pada Allah. Dan Benar. Suami dapat sembuh dan sehat berhasil melewati masa-masa sulit itu. Kini aku dan keluargaku mengalami lagi. Ini entah ujian atau teguran. Teguran agar kami semakin dekat dengan Allah. Teguran karena Allah kangen aku dan keluargaku. Kangen dengan rintihan dan tangisku. Semoga aku dan keluargaku bisa melewatinya dan lulus dengan nilai terbaik. Allah berikan kesembuhan dan kesehatan 100% kepada bapakku sehingga bisa beribadah kembali kepadaNya. Umur panjang dan barakah. aamiin