Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) wisuda memiliki makna peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat. Dulu wisuda hanya diperuntukkan kepada para mahasiswa untuk menyandang gelar sarjana. Namun, saat ini tidak hanya disematkan pada mahasiswa, anak Taman Kanak-Kanak pun mengelar acara ini. Jangan-jangan PAUD atau Play Group juga menggelar wisuda . Dengan demikian wisuda menjadi sebuah acara yang biasa saja. Hampir di setiap jenjang pendidikan selalu ada.

Apalagi kalau kita lihat saat ini, wisuda siswa-siswi ada yang di gelar di hotel berbintang. Wisuda seakan sebagai ajang untuk beradu prestise. Kekhidmatan menjadi sesuatu yang kurang esensial. Saya pribadi berpikir, makna apa yang sebenarnya yang dicari atau dipesankan kepada para alumni? Jika sekadar sebagai ajang perpisahan untuk apa? Ditambah dengan besarnya dana yang dikeluarkan.

Format wisuda seharusnya ditetapkan atau ada panduannya mulai dari TK hingga mahasiswa. Setidaknya menampilkan prestasi atau kebolehan siswa selama belajar di jenjang yang bersangkutan. Masing-masing siswa menampilkan kebolehannya. Dengan demikian ada kesan yang membekas, bahwa wisudanya bukan hanya mengenakan toga dan menerima rapot semata. Ada sebuah kebanggaan bagi siswa dan orangtua. Wisuda jangan membebani orangtua dengan menghelat acara bermewah-mewah. Cukup di gedung sekolah. Makna dibalik wisuda itulah yang kita pertajam. Tidak ada kata perpisahan, yang ada adalah kata selamat berjuang.