Barangkali bukan saya saja yang mengalaminya. terbukti ketika saya bercerita kepada teman sejawat, merteka juga mengamininya. Saat kita berinteraksi dengan seseorang dalam keasyikan bincang-bincang, berbicara tentang pekerjaan, sontak lawan bicara kita bisa menebak benar 100% kalau profesi kita guru. Heran awalnya. Tapi sekarang saya menjadi lebih bangga. Kenapa? Artinya perilaku saya sudah menggambarkan seorang guru bukan sebagai artis yang suka selfie atau tebar pesona.

Sikap inilah yang harus dimiliki oleh semua guru. Profesi tercermin dalam perilaku sehari-hari. Dengan demikian tidak akan ada lagi pemberitaan-pemberitaan negatif berkaitan dengan guru, misal guru cabul berbuat cabul dengan muridnya, guru bertindak kasar pada muridnya, dan lain-lain. Ada rasa tanggung jawab moral yang setia kita pegang. Ada rasa malu pada diri ini ketika berbuat diluar garis normal.

Saya berbagi kisah ini bukan berarti saya merasa paling baik, namun saya ingin mengajak semua teman guru agar saling mengingatkan rekan sejawat yang berperilaku tidak selayaknya seperti guru. Saya rasa kita mempunyai kepekaan, mana yang baik dan yang tidak. Layakkah saya berbuat seperti ini? Misal guru senang clubing atau nongkrong di warkop. Semoga kita mampu melakukan apa yang kita sampaikan kepada siswa dan mampu menjadi teladan bagi siswa serta warga sekitar tempat tinggal.