#tantangan menulis hari ke 16

Kamis, 05 Maret 2020 Perguruan Islam Ar Risalah melakukan rihlah UN. Rihlah ini adalah agenda tahunan bagi anak-anak kelas XII yang akan melaksanakan UN(Ujian Nasional). Tujuannya agar siswi yang akan mengikuti Ujian Nasional akan lebih fress dan enjoy ketika ujian. Agenda ini di ikuti semua siswi kelas XII dan di dampingi oleh walas dan pengasuhan( berhubung sekolah Perguruan Islam Ar Risalah sistem asrama,ada pengasuh asrama)

Agenda rihlah kali ini dengan tujuan Solok dengan pesona Bukit Chinangkiek dan kota Bukittinggi dengan pesona Jam Gadang.

Rihlah kali ini dikuti sebanyak 56 orang siswi kelas XII yang terdiri dari 24 siswi dari 24 siswi dari jurusan agama(timur tengeh)dan 32 siswi dari jurusan IPA(IPA Internasional.

Agenda rihlah kali ini sedikit istimewa dari agenda rihlah sebelumnya, rihlah kali ini juga dihadiri oleh pembina yayasan waqaf Ar Risalah.

Berhubung aku adalah salah satu wali kelas XII,makanya aku di ikutkan dalam agenda rihlah ini.

Perjalanan rihlah dimulai dari kampus putri Perguruan Islam Ar Risalah. Agenda rihlah ini dilepas langsung oleh kepala sekolah.

Rute pertama yang akan dikunjungi adalah Bukit Chinangkiek yang terdapat di Solok.

Objek wisata ini termasuk objek wisata baru di Solok. Baru ada sekitar 2 tahun ini. Objek wisata Bukit Chinangkiek ini terletak di jorong Tampunih,Singkarak XKoto. Objek wisata ini berjarak 60/km dari kota Padang, atau sekitar 3 km dari pasar Sumani Solok.

Rasanya tidak begitu sulit untuk menemukan objek wisata ini, cukup menandai simpang masuk objek wisata ini dengan sebuah rumah gadang yang bertuliskan Balai Adat. Di depan rumah gadang itu berdiri kokoh sebuah pohon beringin yang cukup besar.

Perjalanan dilanjutkan sampai ke ujung jalan. Dari ujung jalan tersebut kita bisa menyaksikan beberapa bangunan yang berada di ketinggian bukit. Bangunan itulah Bukit Chinangkiek.

Ternyata perjuangan untuk sampai ke objek wisata Bukit Chinangkiek luar biasa. Dari ujung jalan itu kita baru memulai pendakian terjal. Untuk itu perlu nyali yang kuat bagi pengendara(bus,kebetulan kami kesana dengan 2 bus. Tapi hanya satu bus yang mampu menanjak naik,bus yang satunya lagi tidak bisa karna bus terlalu besar,bigbus)

Bus kami merangkak naik. Aku merasakan kegamangan. Inilah tanjakan yang paling luar biasa yang aku coba. Mulutku dan anak-anak komat kamit dengan zikir dan doa. Tampak wajah kecemasan di muka anak-anak. Betapa tidak, jalanan yang terjal,tanpa rambu-rambu jalan yang lengkap, dan belum sempurna pengaspalannya membuat mereka ciut.

Rasa cemas berubah plong ketika mobil dengan selamat sampai ke atas.

Mereka menghambur keliar bus dan berdacak kagum.

"Masya Allah keren, viewnya mantap neh buat selfie" terdengar beberapa suara. Mereka langsung ambil posisi jepret sana sini. Akupun tidak ketinggalan.

Benerapa mwnit kemudian semuanya anak-anak berkumpul pada sebuah spot di atas miniatur kapal dan disisi kapal terdapat spot balon udara.

Beberapa menit, pembina yayasan memberikan wejangan. Lalu dilanjutkan dengan foto bersama.

Ketika jarum jam menunjukan pukul 12.00,semua kami makan bersama, shalat dan acara bebas. Anak-anak berpencar. Ada naik rumah pohon, bianglala, flaying fox,panorama dari atas kapal, kolam renang,kafe.

Sejam kemudian,semua anak-anak diminta berkumpul dan kami melanjutkan perjalanan ke Bukittinggi.